Dibalik Akuisisi Mitratel - Jalan Terjal Aksi Korporasi Tower Bersama

NERACA

Jakarta – Jalan terjal aksi korporasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) terkait tukar guli saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) yang juga anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mulai menemui hambatan. Pasalnya, pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Komisi VI meminta Telkom membatalkan penjualan Mitratel lantaran dinilai merugikan negara.

Merespon hal tersebut, Direktur Utama PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya optimistis bisa merealisasikan aksi korporasinya dalam membeli Mitratel,”Kami masih optimistis aksi korporasi itu akan terus berjalan," ujar Herman di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, desakan DPR yang meminta Telkom membatalkan penjualan Mitratel itu merupakan kebijakan pemerintah dalam mengawasi aset yang dimiliki. Namun yang pasti, langkah akuisisi ini masih proses berjalan. Bahkan sampai saat ini, perseroan dengan Telkom sudah menjalani kesepakatan dalam Conditioning Share Exchange Agreement (CSEA) atas aksi tukar saham tersebut.

Hal itu sudah disepakati dalam memorandum of understanding (MoU). Rencana akuisisi pun sudah disetujui dalam RUPS TBIG,”Kita sudah agreement MoU pada Oktober 2014, masih ada CSEA. Mereka belum melakukan permintaan ke dewan Komisaris untuk membatalkan. Proses masih lanjut dan mereka masih komit. Kita juga sudah dapat persetujuan dari RUPS (TBIG)," ungkap dia.

Telkom bakal mengikuti perjanjian yang sudah disepakati bersama. Sambung dia, perseroan saat ini masih menunggu keputusan pemegang saham Telkom untuk merealisasikan langkah akuisisi ini. Disebutkan, batas CSEA 7 Juni 2015, jika belum terealisasi mungkin ada perpanjangan MoU, sepanjang ada benefit dari kedua belah pihak, perseroan menginginkan untuk diperpanjang.

Seperti diketahui, Telkom menginginkan 13,7% saham Tower Bersama Infrastructure secara bertahap. Saham yang didapatkan Telkom dengan cara tukar saham dari anak usahanya Mitratel. TBIG menukar 290 juta lembar (6,15%) saham perusahaan dengan 49% saham Mitratel. Telkom juga memiliki opsi untuk menukarkan 51% sisa kepemilikan Telkom di Mitratel dalam jangka waktu dua tahun dengan tambahan 472,5 juta saham baru TBIG, sehingga kepemilikan Telkom di TBIG akan menjadi 13,7% dari modal setelah penerbitan saham baru.

Tahun ini, TBIG memiliki rencana untuk mengaloksikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp2 triliun-Rp2,5 triliun demi menambah jumlah menara (tower) hingga 2.000 unit,”Kita alokasikan Rp2 triliun-Rp2,5 triliun untuk tambah 2.000 unit menara," kata Direktur Keuangan TBIG, Helmy Yusman Santoso.

Dia menjelaskan, dana capex yang mencapai Rp2,5 triliun didapatkan perseroan dari internal perusahaan. Hal itu dikarenakan perseroan memiliki dana cadangan sebesar US$ 350 juta. Sampai Maret, perseroan sudah punya 18.836 tower, 11.873 situs telekomunikasi, 941 situs shelter, dan 64 jaringan DAS. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…