Waow Rp 40 Juta Perbulan dari Jamur

Siapa sangka Agatha, anak muda berusia 25 tahun ini, berhasil memanfaatkan jamur tiram untuk dijadikan penyedap rasa alami dan teh, hingga sekarang ini dia bisa mengantongi omzet Rp 30-40 juta per bulan. "Awalnya saya melihat usaha orang tua saya, bapak saya petani jamur sekaligus pengusaha katering, dan bikin- masakan jamur mulai dari martabak jamur hingga sate jamur," kata Agatha Virdi Saputra, pemuda lulusan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Jember,.


Melihat usaha ayahnya, ia mencoba ikut menggeluti usaha jualan masakan jamur, dan hasilnya saya tabung. "Awalnya saya ikut bantu menjual usaha ayah saya, hasilnya saya tabung," katanya.

Kemudian hasil tabungan dari jualan masakan jamur tiram ini, Agatha gunakan untuk mendirikan perkebunan jamur. Dengan bermodal RP 10 juta dan beli 200 botol bibit jamur

"Namun usaha ini gagal. Saya sempat rintis produk puding jamur tapi gagal juga. Tapi saya terus coba kembangkan jamur ini ke healthy food. Sampai akhirnya tercipta penyedap rasa alami tanpa bahan kimia dari jamur sampai teh jamur," ungkapnya.

Agatha mengungkapkan, kedua produknya tersebut ia pasarkan pelanggan katering ayahnya, dan terus berkembang ke rumah makan dan toko-toko makanan di Jember, Jawa Timur.

"Sekarang rumah-rumah makan dan toko-toko di Jember beli penyedap alami buatan saya dengan mana MyCo. Semua beralih dari produk impor ke produk saya. Kita juga ada komunitas vegetarian juga menggunakan penyedap jamur saya. Sekarangi ini jamur penyedap saya banyak tersebar di supermarket dan warung di Jember," ungkapnya.

Saat ini Agatha sudah memiliki usaha resmi dengan nama CV. Agatha Pratama Food & Marketing. Usahanya ini semuanya inovasi dari jamur tiram. 

"Sekarang saya punya 20 orang karyawan dari 3 bidang usaha, mulai dari pembibitan, pengolahan, sampai konsultan jamur. Saya juga punya pabrik sendiri," katanya.

Untuk teh dari jamur, ia jual Rp 115.000 untuk ukuran 150 gram, sedangkan satu kemasan penyedap rasa alami dari jamur tiram dia jual Rp 100.000.

"Saya bisa jual penyedap rasa sekitar 500 botol. Sekarang omzet saya Rp 30-40 juta per bulan. Target saya sekarangi ini bagaimana produk jamur ini bisa tembus pasar ekspor, seperti Singapura," tutup Aghata yang juga penerima pengghargaan Shell Live WIRE Business Start-Up Award 2014 ini.

BERITA TERKAIT

Data Analitik Strategi Bisnis Skala Kecil Pacu Penjualan

Berdasarkan studi Georgia Small Business Development Center (SBDC) mengungkapkan bisnis yang memanfaatkan analisis data, rata-rata mengalami peningkatan penjualan sebesar 15%…

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

Data Analitik Strategi Bisnis Skala Kecil Pacu Penjualan

Berdasarkan studi Georgia Small Business Development Center (SBDC) mengungkapkan bisnis yang memanfaatkan analisis data, rata-rata mengalami peningkatan penjualan sebesar 15%…

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…