Dongkrak Investor Lokal - Merubah Kebiasaan Nabung Jadi Berinvestasi

NERACA

Jakarta - Guna mendongkrak jumlah investor lokal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus gencar melakukan sosialisasi pasar modal dan termasuk visi kedepan merubah kebiasaan masyarakat Indonesia dari menambung menjadi investasi produk di pasar modal.

Dalam siaran persnya di Manado kemarin, Kepala Divisi Project Management Office Teknologi Informasi BEI, Andre PJ Toelle mengatakan, salah satu cara untuk mengubah budaya masyarakat tersebut adalah dengan terus melakukan sosialisasi,”Melalui sosialisasi yang terus kami lakukan setiap tahunnya, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mengetahui potensi keuntungan terhadap investasi di pasar modal Indonesia yang masih lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya,"ungkapnya.

Menurut dia, dalam berinvestasi di pasar modal, masyarakat juga perlu mengetahui bahwa potensi keuntungan berbanding lurus dengan faktor risiko dari setiap produk investasi yang ada di pasar. Tercatat sampai dengan akhir April 2015, jumlah produk investasi yang terdaftar di BEI, yaitu 512 saham, delapan "Exchange Traded Fund" (ETF), satu Real Estate Investment Trust (REIT), 93 seri obligasi negara, dan 399 seri obligasi korporasi termasuk sukuk.

Andre PJ Toelle bilang, dengan maraknya produk investasi di pasar modal, menunjukkan bahwa pasar
modal Indonesia memiliki ragam jenis produk investasi yang dapat menjadi pilihan bagi pelaku pasar untuk berinvestasi.

Dia menambahkan, pihak BEI juga akan terus melakukan pendalaman pasar (market deepening) dengan menambah jumlah varian produk investasi, salah satunya adalah mereaktivasi perdagangan derivatif. Sejak perdagangan produk derivatif terhenti pada 2008 lalu, produk itu memang dianggap kurang diminati oleh pelaku pasar karena menggunakan peraturan yang berbeda dengan bursa lain,”Atas dasar tersebut, saat ini BEI sedang dalam tahap persiapan untuk mereaktivasi produk derivatif yang rencananya akan dilakukan pada akhir semester pertama di 2015 ini," jelas Andre PJ Toelle.

Dirinya meyakini, pengaktifan kembali produk derivatif akan diminati oleh investor karena telah dilakukan modifikasi pada aturan pelaksanaan perdagangan produk derivatif yang akan mengikuti "common best practice" dari beberapa bursa dunia. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…