Waran Nirvana Masuk Pengawasan BEI

NERACA

Jakarta – Untuk kesekian kalinya, pergerakan waran PT Nirvana Development Tbk (NIRO-W) masuk dalam pengawasan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran mengalami pergerakan harga di luar kewajaran. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (27/5).

Irvan Suasandy, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI mengatakan, harga waran PT Nirvana Development sempat melejit ke level Rp 550 dan ditutup di harga Rp 399 per waran. Angka itu meningkat sebesar Rp 216 pada pada perdagangan sesi I, Rabu (27/5). Oleh karena itu, BEI menghentikan sementara perdagangan NIRO-W di pasar reguler dan pasar tunai pada sesi II selama satu sesi perdagangan.

Dia menjelaskan, penghentian dilakukan untuk memberi waktu yang memadai bagi pelaku pasar mempertimbangkan secara matang keputusan investasinya di efek NIRO-W. Selain itu, para investor juga perlu melakukan pertimbangan terkait dampak yang berpotensi terjadi sebelum berinvestasi di waran emiten properti ini. Perlu juga dipertimbangkan kinerja anak usaha perseroan disertai dengan keterbukaan informasi.

Investor pun sebaiknya mengkaji rencana aksi korporasi perusahaan, terutama yang belum mendapat restu pemegang saham (RUPS). Asal tahu saja, perdagangan waran PT Nirvana Development Tbk sering keluar masuk pengawasan BEI dan hingga dihentikan sementara atau disuspensi. Namun kemudian, suspensi tersebut dicabut pada pembukaan perdagangan Selasa (19/5).

Kala itu, suspensi atas perdagangan waran seri I perseroan di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali dan mulai perdagangan sesi pertama. Seperti diketahui, waran perseroan harus disuspensi karena harganya meningkat signifikan dan sempat mencapai Rp345 dan ditutup pada harga Rp329, di mana harga tersebut lebih besar dari harga penutupan saham perseroan sebesar Rp202.

Penghentian tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai pada sesi kedua 18 Mei 2015 selama satu sesi perdagangan. Emiten properti ini meraup laba bersih di kuartal satu 2015 sebesar Rp 19,72 miliar atau tumbuh 419,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,79 miliar.

Disebutkan penjualan dan pendapatan jasa perseroan juga melonjak menjadi Rp301,88 miliar pada kuartal I/2015 dari periode yang sama setahun sebelumnya Rp100,26 miliar. Akan tetapi, beban pokok penjualan dan pendapatan jasa pada periode tersebut juga melesat menjadi Rp227,74 miliar dari sebelumnya Rp62,99 miliar. Laba kotor yang diraup perseroan mencapai Rp74,13 miliar dari Rp37,27 miliar. Adapun, laba sebelum pajak mencapai Rp36,84 miliar dari kuartal I/2014 yang mencapai Rp10,76 miliar. Laba per saham dasar pada triwulan tersebut mencapai Rp0,96 dari sebelumnya Rp0,19. (bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…