Laba Golden Energy Mines Tumbuh 49,2%

NERACA

Jakarta –Di kuartal pertama tahun 2015, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) meraih laba bersih US$ 2,62 juta atau naik 49,2% dari perolehan laba bersih priode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,75 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Meski meraih pertumbuhan laba, sebaliknya penjualan perseroan turun menjadi US$ 77,98 juta di kuartal I-2015, dari posisi penjualan sebesar US$ 121,78 juta di kuartal I-2014. Sementara itu, perseroan juga berhasil menekan beban pokok penjualan sebesar US$ 46,94 juta di akhir Maret 2015, dari posisi beban pokok penjualan sebesar US$ 81,99 juta.

Sedangkan laba kotor menjadi US$ 31,03 juta di Maret 2015, atau tergerus dari posisi sebesar US$ 39,78 juta di Maret 2014. Laba sebelum pajak menjadi US$ 4,29 juta di Maret 2015, atau naik dari posisi sebesar US$ 2,93 juta. Kemudian laba periode berjalan menjadi US$ 2,73 juta per Maret 2015, atau naik dari posisi laba berjalan sebesar US$ 1,74 juta di Maret 2014.

Adapun posisi aset Golden Energy Mines menjadi US$ 298,92 juta di kuartal I-2015, atau turun dari posisi aset sebesar US$ 315,63 juta di kuartal I-2014. Belum lama ini, emiten bidang tambang ini mendirikan anak usaha bernama Shanghai Jingguang Energy Co. Ltd (SJE). Perusahaan tersebut berkedudukan di Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Corporate Secretary GEMS, Sudin pernah mengatakan, anak usaha perseroan bergerak di bidang perdagangan batu bara di wilayah RRT. Disebutkan, perseroan mendirikan SJE dengan modal senilai 30 juta RMB dan dimiliki sepenuhnya oleh perseroan. Mengutip laman Golden Energy Mines, dahulu perseroan didirikan bernama PT Bumi Kencana Eka Sakti pada 13 Maret 1997. Kemudian berubah menjadi PT Golden Energy Mines Tbk pada 16 November 2010. Pada 17 November 2011, perseroan menjadi perusahaan publik dan tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia. Melalui Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) tersebut, perseroan memperoleh dana sebesar Rp2,205 triliun.

Dalam IPO tersebut, GMR Coal Resources Pte. Ltd. (sebelumnya bernama GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (GMR), yang merupakan anak perusahaan GMR Group, sebuah kelompok usaha infrastruktur terkemuka di India menjadi investor strategis perseroan dengan memegang/memiliki 30% saham dari seluruh modal yang disetor dan ditempatkan oleh perseroan.

Selain itu, perseroan sebelumnya juga telah memberikan fasilitas perpanjangan pinjaman kepada dua anak usahanya, yakni GEMS Trading Resources Pte Ltd dan PT Roundhill Capital Indonesia (RCI). Pinjaman yang diberikan kepada GEMS Trading Resources Pte Ltd yang sebesar US$ 30 juta seharusnya berakhir pada 31 Desember 2014. Namun, melalui addendum kedua jangka waktu pinjaman diperpanjang menjadi 31 Desember 2015. (bani)

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…