Ini Akibatnya Bila Anda Kurang Iodium

 

Ini Akibatnya Bila Anda Kurang Iodium
Tidak hanya menderita kekurangan hormon, individu yang kekurangan Iodium pun berdampak pada penyakit akibat gangguan tiroid.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia diwakili Staf Ahli Bidang Medikolegal, drg Tritarayati, SH. MKes mengatakan, hasil survei pemetaan GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) pada 1998 menemukan prevalensi gondok endemik pada anak yang duduk di sekolah dasar (SD) sebesar 9.8 persen."Kondisi ini merupakan masalah kesehatan masyarakat," kata dia dalam diskusi `Pekan Peduli Tiroid Internasional` di Gedung Kementerian Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, Selasa (26//5)
Untuk menanggulangi masalah ini, lanjut Tri, pemerintah secara intensif telah melakukan implementasi kebijakan iodisasi garam sejak 3 dekade lalu. "Hingga saat ini, distribusi garam beriodium telah tersebar secara merata di seluruh tanah air," kata Tri menambahkan.
Dalam kesempatan itu, Direktur Bina Kesehatan Republik Indonesia, Dr Elizabeth Jane Soepardi, MPH. Dsc juga mengatakan, pada 1960 orang-orang yang kekurangan Iodium akan mengalami gondongan.
"Sekarang, sudah hampir tidak ada lagi yang gondongan. Dan memang betul, pada waktu itu, kekurangan hormon tiroid menyebabkan gondongan akibat konsumsi Iodium yang rendah," kata Jane.
Menurut Jane, Iodium terdapat di sejumlah makanan laut (seafood). Maka itu, sebelum menyosialisasikan garam beriodium, masyarakat disuntik lipiodol. "Sekarang sudah tak perlu lagi yang seperti itu," kata dia menerangkan.
Disisi lain Kekurangan yodium sesungguhnya telah mendunia dan bukan hanya masalah gangguan gizi di Indonesia. Berdasarkan tafsiran WHO dan UNICEF, sekitar 1 juta penduduk di negara yang berkembang beresiko mengalami kekurangan yodium. Defisiensi yodium di suatu wilayah mempengaruhi baik manusia maupun cadangan bahan pangan. Sama seperti manusia, semua jenis tanaman yang tumbuh di daerah yang tidak atau hanya sedikit mengandung yodium juga mengalami kekurangan.
 Kekurangan yodium ditandai dengan terjadinya pembesaran kelenjar tiroid di leher. Defisiensi yodium dapat menyebabkan kretin neurologic atau pertumbuhan cebol yang disertai keterlambatan perkembangan jiwa serta menurunnya kecerdasan anak. GAKY dapat terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa. Pada ibu hamil yang menderita GAKY akan megakibatkan kondisi bayi mati ataupun cacat.
GAKY sesungguhnya bukan penyakit yang tidak dapat dicegah. Sejak tahun 1986, Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional (International Council for Control of Iodine Deficiency Disorders) bekerja sama dengan WHO dan UNICEF telah merancang program umum dalam rangka melenyapkan GAKY pada tahun 2000. Tujuan rencana ini ialah merancang program pengawasan GAKY secara efektif. Kegiatannya mencakup kegiatan pada tingkat nasional, regional, dan global

Tidak hanya menderita kekurangan hormon, individu yang kekurangan Iodium pun berdampak pada penyakit akibat gangguan tiroid.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia diwakili Staf Ahli Bidang Medikolegal, drg Tritarayati, SH. MKes mengatakan, hasil survei pemetaan GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) pada 1998 menemukan prevalensi gondok endemik pada anak yang duduk di sekolah dasar (SD) sebesar 9.8 persen."Kondisi ini merupakan masalah kesehatan masyarakat," kata dia dalam diskusi `Pekan Peduli Tiroid Internasional` di Gedung Kementerian Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta, awal pekan lalu.

Untuk menanggulangi masalah ini, lanjut Tri, pemerintah secara intensif telah melakukan implementasi kebijakan iodisasi garam sejak 3 dekade lalu. "Hingga saat ini, distribusi garam beriodium telah tersebar secara merata di seluruh tanah air," kata Tri menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Direktur Bina Kesehatan Republik Indonesia, Dr Elizabeth Jane Soepardi, MPH. Dsc juga mengatakan, pada 1960 orang-orang yang kekurangan Iodium akan mengalami gondongan."Sekarang, sudah hampir tidak ada lagi yang gondongan. Dan memang betul, pada waktu itu, kekurangan hormon tiroid menyebabkan gondongan akibat konsumsi Iodium yang rendah," kata Jane.

Menurut Jane, Iodium terdapat di sejumlah makanan laut (seafood). Maka itu, sebelum menyosialisasikan garam beriodium, masyarakat disuntik lipiodol. "Sekarang sudah tak perlu lagi yang seperti itu," kata dia menerangkan.

Disisi lain Kekurangan yodium sesungguhnya telah mendunia dan bukan hanya masalah gangguan gizi di Indonesia. Berdasarkan tafsiran WHO dan UNICEF, sekitar 1 juta penduduk di negara yang berkembang beresiko mengalami kekurangan yodium. Defisiensi yodium di suatu wilayah mempengaruhi baik manusia maupun cadangan bahan pangan. Sama seperti manusia, semua jenis tanaman yang tumbuh di daerah yang tidak atau hanya sedikit mengandung yodium juga mengalami kekurangan.

Kekurangan yodium ditandai dengan terjadinya pembesaran kelenjar tiroid di leher. Defisiensi yodium dapat menyebabkan kretin neurologic atau pertumbuhan cebol yang disertai keterlambatan perkembangan jiwa serta menurunnya kecerdasan anak. GAKY dapat terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa. Pada ibu hamil yang menderita GAKY akan megakibatkan kondisi bayi mati ataupun cacat.

GAKY sesungguhnya bukan penyakit yang tidak dapat dicegah. Sejak tahun 1986, Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional (International Council for Control of Iodine Deficiency Disorders) bekerja sama dengan WHO dan UNICEF telah merancang program umum dalam rangka melenyapkan GAKY pada tahun 2000. Tujuan rencana ini ialah merancang program pengawasan GAKY secara efektif. Kegiatannya mencakup kegiatan pada tingkat nasional, regional, dan global.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…