Pedagang Sukabumi Diimbau Laporkan Peredaran Beras Plastik

 

NERACA

Sukabumi - Walikota Sukabumi H. M. Muraz menghimbau kepada sejumlah pedagang beras di sejumlah Pasar tradisional di Kota Sukabumi, agar segera melaporkan jika ditemukan beras yang mengandung plastik (sintetis).

"Bukan hanya pedagang saja, melainkan masyarakat juga ikut melapor jika ditemukan beras sintetis tersebut," kata Muraz usai melakukan Inpeksi Mendadak (Sidak) Ke sejumlah kios beras yang ada di pasar Pelita kota Sukabumi, Senin (25/5).

Menurut Muraz, hasil sidak kesejumlah kios beras yang ada di sejumlah Pasar di Kota Sukabumi, sampai saat ini tidak ditemukan beras yang mengandung plastik tersebut. Pasalnya, beras yang dijual oleh para pedagang kebanyakan beras lokal yang didatangkan dari daerah Jampang Kabupaten Sukabumi dan dari Cianjur. Tapi, pihaknya tetap akan selalu mengawasi setiap ada pendistribusian barang terutama sembako.

"Kita tetap pantau dan awasi, masuk dan keluarnya semua sembako," ujarnya saat didampingi oleh Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Ayep Supriatna dan Kepala Dinas pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kota Sukabumi Kardina Karsoedi.

Muraz juga meyakini, pihak pedagangan akan lebaih tahu cara membedakan mana beras asli dan beras yang sintetis."Tadi saya tanyakan kepada salah satu pedagang beras, rata-rata mereka bisa membedakan antara beras asli dan beras yang mengandung plastik. Namun tetap, mereka juga harus teliti dan hati-hati," ungkapnya.

Sementara, Sri Rejeki pemilik kios beras di pasar Pelita, mengaku omsetnya turun sekita 30 persen pasca beredarnya beras sintetis. Selain turun penjualan, tak sedikit para pembeli juga menanyakan dan lebih teliti ketika akan membeli beras di kiosnya."Setiap yang beli ke kios saya, pasti nanya ada plastiknya tidak, seperti itu Pak. Padahal saya menjual beras lokal yang didatangkan dari Jampang dan Cianjur, sedangkan menurut informasi beras sintetis berasal beras impor," terangnya.

Untuk itu dirinya berharap, peredaran beras sintetis secepatnya bisa dibereskan, sehingga pedagang dan pembeli juga merasa aman dan tidak takut lagi."Bukan hanya pedagang saja pak yang merasa rugi ada beras yang mengandung plastik, pemebeli juga merasa takut, jadi saya harap pemerintah segera dapat menyelesaikan permasalahan tersebut," harapnya.

Sementara itu perkembangan harga beras dipasaran masih tetap stabil untuk beras dari Kab. Cianjur dijual dengan harga perkilogramnya antara Rp7.800/ kg sampai Rp9000/kg. Sedangkan untuk beras dari Jampang, Kab. Sukabumi dijual dengan harga perkilogramnya antara Rp9.000 sampai Rp9.200/kg nya.

Sebelumnya, Petugas gabungan Pemkot Sukabumi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pasar tradisional, Kamis (22/5). Kegiatan tersebut untuk menyisir keberadaan beras sintetis di pasaran. Sidak tersebut dilakukan petugas Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) dan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan  Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi.

"Kami melakukan pantauan ke kios beras yang ada di pasar," ujar Sekretaris Diskoperindag Kota Sukabumi Asep Saefulloh.

Hasilnya, lanjut dia, belum ada temuan beras sintetis atau beras plastik yang dijual para pedagang. Meskipun demikian petugas gabungan mengambil sampel beras di sejumlah titik. Asep mengatakan, dalam sidak tersebut petugas juga meminta pedagang melaporkan dengan cepat ketika ada temuan beras sintetis. Upaya ini untuk mencegah peredaran beras sintetis di Sukabumi. Arya

 

BERITA TERKAIT

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…