Perbankan Diminta Ikut Berkontribusi dalam Perekonomian - Tak Hanya Kejar Laba

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo meminta industri perbankan jangan hanya memikirkan pertumbuhan laba tinggi, namun juga berupaya untuk berkontribusi signifikan kepada perekonomian, terutama kemampuan ekonomi masyarakat menengah dan menengah ke bawah.

Mardiasmo menyarankan perbankan untuk melonggarkan bunga kredit usaha yang ditujukan untuk segmen masyarakat menengah dan menengah ke bawah. “Kredit banyak di bank, seharusnya dioptimalkan jadi 'capital'. Jadi bank, jangan hanya memikirkan membuat pertumbuan laba tinggi, bisa sampai 30 persen," kata Mardiasmo seperti dikutip laman Antara, Kamis (21/5).

Mardiasmo mengatakan investasi pemerintah maupun sumber pendanaan di industri keuangan sebenarnya memiliki alokasi dana yang besar. Namun, ujar dia, peruntukkannya kerap masih belum optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat miskin. "Kredit kan memang banyak di bank, tapi yang miskin juga masih banyak," kata dia.

Mardiasmo menuturkan pemerintah di bawah arahan Presiden Joko Widodo sudah fokus untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat miskin, di antara caranya dengan kebijakan alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan di daerah. Pembangunan infrastruktur dan pembangunan di daerah digencarkan untuk memompa potensi-potensi ekonomi deerah, misalnya untuk memfasilitasi kawasan industri dan memperbanyak daya serap tenaga kerja.

Hal tersebut menjadi salah satu ciri pertumbuhan ekonomi berkualitas, yang tidak hanya memperhatikan prinsip pemerataan, namun juga berkelanjutan. "Jadi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas itu, berkualitasnya untuk siapa?" ujar dia. Mengenai anggaran pembangunan di daerah, Mardiasmo menyatakan pemerintah akan menaikkan alokasi anggaran transfer ke daerah dan juga dana desa hingga secara kumulatif mencapai lebih dari Rp1.000 triliun pada 2016.

Sekedar informasi, pertumbuhan laba bersih industri perbankan hingga kuartal I 2015 mencapai 4,24% (year-on-year) menjadi Rp29,63 triliun. Berdasarkan data statistik perbankan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan laba bersih perbankan masih terbatas karena kenaikan beban bunga menunjukkan tren yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan bunga.

Per Maret 2015, beban bunga mencapai Rp85,728 triliun atau naik 27,57% sedangkan pendapatan bunga tumbuh 18,86% menjadi Rp157,866 triliun. Berdasarkan kelompok bank, hanya kelompok bank persero dan bank pembangunan daerah (BPD) yang mencatat kenaikan laba di atas industri sedangkan laba bank asing tumbuh di bawah industri.

Kelompok bank persero hingga kuartal I 2015 mencatat perolehan laba sebesar Rp14,765 triliun atau naik 12,95%. Pertumbuhan ini disusul kelompok BPD yang meraup laba sebesar Rp3,195 triliun atau tumbuh 6,39%. Sementara itu, bank asing mencatat kenaikan laba 1,11% menjadi Rp2,622 triliun. Sementara itu, kelompok bank swasta dan campuran mengalami penurunan pertumbuhan laba. Kelompok bank swasta devisa dan nondevisa masing-masing mencatat penurunan sebesar 4,82% dan 11,85%. Adapun kelompok bank campuran mencatat penurunan paling dalam sebesar 27,44% menjadi Rp904 miliar.

BERITA TERKAIT

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…