Fit And Proper Tes Calon Direksi BEI - OJK Pastikan Tim Penguji Independen

NERACA

Jakarta – Perjalanan seleksi calon direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memasuki tahap fit and proper test. Rencananya, uji kelayakan dan kepatutan atau fit and propert test calon direktur utama dan direksi BEI akan dilakukan oleh Komite Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bentukan Otoritas Jasa Keuangan.

Kata Kepala Eksekutif bidang Pasar Modal OJK, Nurhaida, Komite Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dibentuk oleh OJK terbentuk pada Kamis (20/5). Dimana keanggotaan komite terdiri dari pejabat OJK dengan level jabatan minimal Direktur dengan Ketua Komite adalah Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal,”Jadwal pertama fit and proper terst, dimulai dari jabatan Direktur Utama, berikutnya jabatan calon direksi BEI yang lain," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Nurhaida menuturkan, paket yang tidak diundang OJK dalam pelaksanaan "fit and proper test" itu maka dinyatakan tidak lolos dalam seleksi administrasi yang ditetapkan dalam Peraturan OJK III.A.3 tentang Persyaratan Calon Komisaris dan Direktur Bursa Efek.

Dirinya menegaskan, dalam "fit and proper test", OJK akan melaksanakannya dengan secara independen dan kredibel sehingga tercapai sosok yang diharapkan industri pasar modal Indonesia. Sebelumnya, Nurhaida mengungkapkan, satu paket calon direksi BEI tersingkir pada tahap seleksi administrasi, karena tidak memenuhi persyaratan. Namun, OJK tidak menyebutkan nama calon direksi yang tak lolos tersebut,”Mereka yang gugur sudah diberi tahu. Ini memang tidak diumumkan secara luas. Paket calon direksi BEI lain yang lolos pun tidak perlu tahu,”tandasnya.

Maka dengan demikian, saat ini hanya terdapat tiga paket calon direksi Bursa Efek Indonesia yang lolos dalam seleksi administratif. Ronald T Andi Kasim mantan Dirut Pefindo mengakui, paket yang diusung dalam seleksi calon direksi BEI tidak lolos dalam seleksi administrasi. Paketnya tidak lolos seleksi karena syarat dukungan minimal anggota bursa tidak terpenuhi,”Ada surat yang menyatakan paket saya tidak lolos administrasi. Ada satu poin saja alasannya. Kalau OJK yang sudah menilai pasti valid," ujarnya.

Ronald T Andi Kasim memperkirakan bahwa ada beberapa anggota bursa yang sebelumnya mendukung paketnya menahan dukungannya karena paket bentukannya merupakan hasil gabungan atau merger,”Tim kami kan merger. Harusnya teman-teman komit. Tapi ternyata teman-teman ada yang ditelikung oleh yang lain,”keluhnya.

Asal tahu saja, calon direksi BEI periode 2015-2018 terdapat empat paket yang masing-masing dipimpin oleh Abiprayadi (Dirut Mandiri Sekuritas), paket Samsul Hidayat (Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI), paket Tito Sulistio (Wakil Presdir CMNP), dan paket Ronald T Andi Kasim (Mantan Dirut Pefindo).

Sebelumnya paket Ronald T. Kasim merupakan hasil gabungan dengan paket Reynaldi Hermansjah yang saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Dalam Peraturan III.A.3 salah satunya disebutkan kelompok Anggota Bursa Efek dengan paling sedikit terdiri dari 10 atau lebih Anggota Bursa Efek yang telah melakukan transaksi efek secara bersama-sama paling kurang 10% dari total frekuensi dan nilai perdagangan efek di BEI selama 12 bulan terakhir sebelum pengajuan kepada OJK. (bani)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…