NERACA

Jakarta –Bagi kebanyakan pelaku industri akan lebih mengerem ekspansi bisnis lantaran kondisi ekonomi makro yang tumbuh negatif. Hal ini sangat realistis untuk menjaga pertumbuhan bisnis, walaupun konservatif. Namun sebaliknya, berbeda dengan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang justru lebih ekspansi kembangkan bisnisnya dengan menambah 21 gerai di kawasan timur Indonesia pada tahun 2015.

Direktur Komunikasi Perusahaan Matahari, Danny Kojongian mengatakan, pada tahun ini pihaknya menargetkan akan membangun 21 gerai baru,”Sebanyak 60% ada di luar Pulau Jawa. Dari penambahan gerai di luar Pulau Jawa, sebanyak 90% di kawasan timur Indonesia (KTI)," katanya di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, rencana ekspansi ke KTI tidak terlepas dari kajian perseroan yang memandang ceruk bisnis di Indonesia Timur sangat besar. "Untuk mendukung rencana ini, kami akan memindahkan pusat distribusi Surabaya ke areal yang lebih luas," ucapnya.

Danny menyebutkan, nantinya area pusat distribusi di Surabaya akan diperluas hingga 41.000 meter persegi. "Tahun ini kami akan menambah sepuluh gerai Hypermart, enam unit Foodmart, dan sebanyak 21 gerai Boston," ujar Danny.

Dia menambahkan bahwa untuk mendukung rencana penambahan gerai maka Matahari akan menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 700 miliar atau setara dengan capex 2014. Dengan demikian, jelas dia, pihaknya meyakini akan mampu meraih target pertumbuhan penjualan 2015 sebesar 15%. Selain itu, perseroan juga menegaskan tidak mengubah target pertumbuhan tahun ini, meskipun permintaan diakui cenderung melambat di kuartal pertama 2015.

Tahun ini, MPPA ingin melakukan terobosan baru dengan membangun pusat belanja bagi pedagang besar (wholesale). Pusat belanja baru ini bernama Smart Club. Rencananya, perusahaan milik Grup Lippo ini akan membangun Star Club perdananya di Jababeka. Namun, kata Danny, lokasi bisa saja berubah. Alasan perseroan mengembangkan format bisnis ini guna memenuhi permintaan.

Danny juga mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan persiapan terkait pasokan pengadaan produk sejak akhir kuartal 1 tahun 2015. Hal ini dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan yang jatuh pada bulan depan,”Buat kami yang paling penting pengadaan produk. Pengiriman di distribusi center. Akhir bulan ini ada meeting besar persiapan dan pasca-lebaran kita bicarakan mulai dari sekarang,"ujarnya.

Menurutnya, pada saat hari raya besar umat muslim pendapatan perseroan dari penjualan bisa sampai satu hingga 1,5 kali lipat dari biasanya. "Mudah-mudahan. Memang sekarang ada efek pelemahan karena di kuartal satu masih slow. Pada saat lebaran mereka (pembeli) akan spend," jelasnya.

Tahun lalu, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 554,01 miliar atau tumbuh 24,52% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 444,9 miliar. Kenaikan laba bersih seiring dengan penjualan di 2014 tercatat menjadi Rp 13,59 triliun atau naik 14,01% dari posisi sebelumnya sebesar Rp 11,92 triliun. (bani)