Jamkrindo dan LPDB Jalin Kerjasama Mitigasi Risiko

 

NERACA

 

Jakarta - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM menggandeng lembaga penjamin kredit Perum Jamkrindo untuk meminimalisir risiko kredit macet. "Kerjasama ini merupakan terobosan kami dalam rangka memitigasi risiko penyaluran dana bergulir", kata Dirut LPDB KUMKM Kemas Danial saat penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) antara LPDB dengan Jamkrindo di Jakarta, Rabu.

Menurut Kemas, penandatanganan PKS ini merupakan tindaklanjut MoU yang ditandatangani pada 22 Desember 2014 lalu. "Kami harus menerapkan prinsip kehati-hatian mengingat sumber dana bergulir merupakan APBN, sehingga harus dapat dikembalikan kepada pemerintah untuk digulirkan kepada KUMKM lnnya", kata Kemas.

Tercatat sampai 5 Mei 2015, LPDB KUMKM telah menyalurkan dana sebesar Rp5,78 triliun kepada lebih dari 688 ribu UMKM melalui 3.975 mitra di seluruh Indonesia. "Target penyaluran dana bergulir tahun 2015 sebesar Rp2,35 triliun yang akan disalurkan kepada 174 ribu UMKM melalui 940 mitra", tambah Kemas.

Menurut Kemas, LPDB menurunkan tarif layanan (bunga) dari yang sebelumnya sebesar 6 persen menjadi 5 persen di tahun ini. Besaran tarif layanan yang ditetapkan LPDB adalah untuk koperasi simpan pinjam sebesar 9 persen menurun per tahun, dengan jangka waktu selama 3-5 tahun. Sedangkan untuk sektor riil bunganya sebesar 5 persen menurun per tahun dengan jangan waktu 5-8 tahun. "Bunga pada sektor riil ini turun menjadi 5 persen. Ini merupakan stimulus pemerintah agar lebih banyak lagi koperasi dan pelaku UMKM yang bisa mengakses dana bergulir ini. Tidak ada yang lebih murah lagi dari dana LPDB", ungkap Kemas.

‎Meski begitu, lanjut Kemas, neraca keuangan dan kinerja LPDB ini terus mengalami surplus. Tingkat return dari dana bergulir ke LPDB cukup tinggi dengan tingkat kolektibilitas di bawah 2 persen. "Sehingga, saat ini LPDB sudah bisa membiayai sendiri biaya operasional dari lembaga dari hasil revenue. Dengan pendapatan bersih setelah dipotong biaya operasional rata sebesar Rp52 miliar per tahun", kata Kemas.

Di tempat yang sama, Dirut Jamkrindo Diding S Anwar menyebutkan bahwa kerjasama ini diharapkan dapat menjadi jalan terang bagi koperasi dan UMKM dalam menyelesaikan kendala yang terjadi terkait pinjaman/pembiayaan khususnya dana bergulir LPDB KUMKM. "Hal ini sejalan dengan visi Perum Jamkrindo yaitu menjadi perusahaan penjaminan terdepan yang mendukung perkembangan ekonomi nasional", papar Diding.

‎Diding menambahkan, Jamkrindo optimis pertumbuhan bisnis penjaminan akan semakin baik. Jamkrindo mentargetkan pada 2015 penjaminan kredit bisa mencapai Rp77 triliun, meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp42 triliun. "Sinergi ini merupakan langkah strategis guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi bisnis keduanya dengan prinsip saling menguntungkan", pungkas Diding.

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…