Pemkab Bantul Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin

NERACA

Bantul - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun pembangkit listrik tenaga bayu atau angin (PLTB) di kawasan pantai selatan daerah itu yang akan mengawali pengembangan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan.

"PLTB Bantul ini walaupun sumbangan energinya kecil, namun karena unitnya gren energy maka akan mengawali pengembangan energi ramah lingkungan di Indonesia," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Tri Saktiyana di Bantul, Senin (4/5).

Di sela peluncuran program 35.000 mega watt untuk Indonesia di Pantai Gua Cemara Bantul, Tri mengatakan PLTB di Bantul itu akan membangkitkan energi listrik sebesar 50 mega watt, jauh dari total kebutuhan yang diluncurkan pemerintah.

Rencananya peluncuran program 35.000 mega watt pada Senin (4/5) ini akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama pejabat pemerintah terkait seperti dari Kementerian ESDM dan PT PLN.

"Pengembangan energi baru terbarukan oleh investor UPC Jogjakarta Bayu ini berupa kincir angin raksasa dengan ketinggian tiang mencapai sekitar seratus meter dan membentang di sepanjang 10 kilometer di pantai selatan Bantul," ujarnya.

Dia juga mengatakan setidaknya ada sekitar 20 sampai 25 kincir angin besar untuk membangkitkan energi listrik sebesar 50 mega watt yang nantinya akan dikelola Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk kemudian disalurkan ke masyarakat maupun industri-industri.

"Dampak yang paling besar terhadap PLTB ini adalah selain untuk kepentingan ekonomi, juga bisa sebagai sarana edukasi, karena ternyata angin bisa bermanfaat bagi kesejateraa masyarakat," katanya.

Tri pun menuturkan, pengembangan PLTB di pantai selatan ini merupakan implementasi yang lebih besar dari pengembangan pembangkit listrik tenaga hibrid (PLTH) berupa kincir dan panel surya di wilayah Pantai Pandansimo Bantul.

"Di Bantul sudah ada kincir-kincir kecil (PLTH) sekitar 30 sampai 40 titik yang dirintis sejak empat lima tahun lalu, jadi ini (PLTB) merupakan rintisan kincir yang sudah ada sebelumnya dan lebih besar," tandasnya. (ant)

 

BERITA TERKAIT

Keren! UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang sebagai Memory of the World Asia Pacific

NERACA Padang - Arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang dari tahun 1910-1972, resmi ditetapkan sebagai Memory of the World…

KemenKopUKM Gelar Rakor Jaring Masukan Untuk Kebijakan Pengembangan KUMKM

NERACA Biak Numfor, Papua - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk menjaring masukan dalam upaya pengembangan…

Stafsus PUPR: Banyak Manfaat Ekonomi bagi RI dalam Ajang WWF ke-10

  NERACA BALI — Stafsus Kemen PUPR mengungkapkan banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia salam ajang World Water Forum (WWF) ke-10…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Keren! UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang sebagai Memory of the World Asia Pacific

NERACA Padang - Arsip Pabrik Indarung I PT Semen Padang dari tahun 1910-1972, resmi ditetapkan sebagai Memory of the World…

KemenKopUKM Gelar Rakor Jaring Masukan Untuk Kebijakan Pengembangan KUMKM

NERACA Biak Numfor, Papua - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) untuk menjaring masukan dalam upaya pengembangan…

Stafsus PUPR: Banyak Manfaat Ekonomi bagi RI dalam Ajang WWF ke-10

  NERACA BALI — Stafsus Kemen PUPR mengungkapkan banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia salam ajang World Water Forum (WWF) ke-10…