Bamed Skin Care - Edukasi Perawatan Kulit dan Tubuh bagi Konsumen

 

Bamed Skin Care Gelar Program Edukasi Perawatan Kulit dan Tubuh bagi Konsumen 
NERACA
Perawatan tubuh termasuk di dalamnya Skin Rejuvenation (peremajaan kulit) dan Body Contouring (mengubah bentuk tubuh mencapai bentuk yang diimpikan) yang marak di tengah-tengah masyarakat saat ini harus dilakukan sesuai kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan yang berbeda-beda pada setiap individu. 
Konsep ini dikenal dengan istilah tailor-made atau individualized therapy, karena setiap orang memiliki kondisi kesehatan dan kebutuhan akan terapi yang berbeda. Di samping itu pemeriksaan dan pengawasan terapi tersebut harus dilakukan oleh para ahli. Penyeragaman metode ke semua individu akan menimbulkan risiko.
Namun demikian, secara medis skin rejuvenation merupakan suatu prosedur untuk mencegah, menghambat atau memperbaiki kulit yang sudah mulai berubah akibat bertambahnya usia dan mengembalikan ke keadaan kulit saat usia masih muda. Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik adalah faktor penuaan sedangkan faktor ekstrinsik paling banyak melibatkan sinar matahari.
dr. Heru Nugraha, SpKK, spesialis kulit Bamed Skin Care mengatakan, skin rejuvenation dapat dicapai melalui berbagai modalitas yakni termal/panas dengan menggunakan perangkat radio frekuensi (RF) untuk menginduksi efek termal pada kulit, peremajaan kimiawi dengan menggunakan krim perawatan wajah maupun dengan chemical peeling, peremajaan mekanik dengan menggunakan microdermabrasi atau microneedling untuk mendestruksi lapisan luar kulit untuk memicu pertumbuhan kulit kembali, peremajaan dengan suntikan berupa botox atau filler, peremajaan secara bedah dengan facelift atau mini facelif, dan peremajaan dengan menggunakan sinar/cahaya berupa laser atau Intense pulse light (IPL).
"Pemilihan modalitas sangat diperlukan dan harus disesuaikan sesuai jenis kulit, usia, bahkan aktivitas harian dari pasien. Hal tersebut membutuhkan bantuan dari dokter spesialis yang berkompeten di bidang tersebut. Tidak hanya berupa modalitas yang menggunakan alat, pemilihan krim perawatan wajah harian pun sangat berpengaruh pada hasil yang bisa didapatkan oleh pasien," katanya.
Menurutnya tidak ada syarat khusus dalam menjalani program skin rejuvenation, semua usia dewasa (> 18 tahun) sudah dapat memulai program tersebut, namun tentu harus disesuaikan dengan kondisi kulit dan usia masing-masing individu. 
"Saat ini memang banyak trend yang berkembang untuk skin rejuvenation, Bamed Skin care tidak mengadaptasi semua trend yang ada, namun memilih yang terbaik berdasarkan evidence based dari berbagai literatur agar dapat memberikan informasi dan pilihan yang terbaik bagi pasien. Oleh karena itu dihimbau bagi teman-teman sebelum ikut mencoba mengikuti trend yang ada, akan lebih baik jika mengumpulkan informasi dahulu dan mendiskusikannya dengan dokter spesialis kulit tentang hal tersebut," ungkapnya.
Dr. Heru mengatakan, hal ini menjadi penting karena setiap individu memiliki karakteristik kulit yang berbeda sehingga tailor-made skin rejuvenation sangat penting dan berguna bagi pasien. 
Sedangkan, dr. Sari Chairunnisa, SpKK dari klinik yang sama menjelaskan, prosedur ini terbagi atas dua metode utama invasif dan non-invasif, menetap dan sementara. Modalitas invasif terdiri dari liposuction dan pembedahan seperti body lift, breast lift, arm lift, dan thigh lift.
"Saat ini, pasien mulai menghindari modalitas invasif yang digunakan untuk body contouring, kecuali untuk liposuction masih cukup banyak dilakukan. Modalitas invasif ini memberikan hasil yang sangat baik, namun membutuhkan perawatan dan masa pemulihan yang tidak sebentar bagi pasien. Namun metode invasif ini sebenarnya dapat dikatakan dapat memberikan hasil yang bertahan lama / menetap. Modalitas yang banyak dicari oleh pasien sekarang adalah metode yang tidak invasif dan cenderung nyaman. Berbagai modalitas inilah yang saat ini banyak ditawarkan. Cryolipolysis, radiofrequency, suction massage, dan high-frequency focused ultrasound merupakan berbagai modalitas yang dapat kita gunakan untuk membentuk tubuh idaman tanpa harus kuatir dengan luka operasi," paparnya.

 

 

 

NERACA

 

Perawatan tubuh termasuk di dalamnya Skin Rejuvenation (peremajaan kulit) dan Body Contouring (mengubah bentuk tubuh mencapai bentuk yang diimpikan) yang marak di tengah-tengah masyarakat saat ini harus dilakukan sesuai kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan yang berbeda-beda pada setiap individu. 

 

Konsep ini dikenal dengan istilah tailor-made atau individualized therapy, karena setiap orang memiliki kondisi kesehatan dan kebutuhan akan terapi yang berbeda. Di samping itu pemeriksaan dan pengawasan terapi tersebut harus dilakukan oleh para ahli. Penyeragaman metode ke semua individu akan menimbulkan risiko.

 

Namun demikian, secara medis skin rejuvenation merupakan suatu prosedur untuk mencegah, menghambat atau memperbaiki kulit yang sudah mulai berubah akibat bertambahnya usia dan mengembalikan ke keadaan kulit saat usia masih muda. Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh faktor instrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik adalah faktor penuaan sedangkan faktor ekstrinsik paling banyak melibatkan sinar matahari.

 

dr. Heru Nugraha, SpKK, spesialis kulit Bamed Skin Care mengatakan, skin rejuvenation dapat dicapai melalui berbagai modalitas yakni termal/panas dengan menggunakan perangkat radio frekuensi (RF) untuk menginduksi efek termal pada kulit, peremajaan kimiawi dengan menggunakan krim perawatan wajah maupun dengan chemical peeling, peremajaan mekanik dengan menggunakan microdermabrasi atau microneedling untuk mendestruksi lapisan luar kulit untuk memicu pertumbuhan kulit kembali, peremajaan dengan suntikan berupa botox atau filler, peremajaan secara bedah dengan facelift atau mini facelif, dan peremajaan dengan menggunakan sinar/cahaya berupa laser atau Intense pulse light (IPL).

 

"Pemilihan modalitas sangat diperlukan dan harus disesuaikan sesuai jenis kulit, usia, bahkan aktivitas harian dari pasien. Hal tersebut membutuhkan bantuan dari dokter spesialis yang berkompeten di bidang tersebut. Tidak hanya berupa modalitas yang menggunakan alat, pemilihan krim perawatan wajah harian pun sangat berpengaruh pada hasil yang bisa didapatkan oleh pasien," katanya.

 

Menurutnya tidak ada syarat khusus dalam menjalani program skin rejuvenation, semua usia dewasa (> 18 tahun) sudah dapat memulai program tersebut, namun tentu harus disesuaikan dengan kondisi kulit dan usia masing-masing individu. 

 

"Saat ini memang banyak trend yang berkembang untuk skin rejuvenation, Bamed Skin care tidak mengadaptasi semua trend yang ada, namun memilih yang terbaik berdasarkan evidence based dari berbagai literatur agar dapat memberikan informasi dan pilihan yang terbaik bagi pasien. Oleh karena itu dihimbau bagi teman-teman sebelum ikut mencoba mengikuti trend yang ada, akan lebih baik jika mengumpulkan informasi dahulu dan mendiskusikannya dengan dokter spesialis kulit tentang hal tersebut," ungkapnya.

 

Dr. Heru mengatakan, hal ini menjadi penting karena setiap individu memiliki karakteristik kulit yang berbeda sehingga tailor-made skin rejuvenation sangat penting dan berguna bagi pasien. 

 

Sedangkan, dr. Sari Chairunnisa, SpKK dari klinik yang sama menjelaskan, prosedur ini terbagi atas dua metode utama invasif dan non-invasif, menetap dan sementara. Modalitas invasif terdiri dari liposuction dan pembedahan seperti body lift, breast lift, arm lift, dan thigh lift.

 

"Saat ini, pasien mulai menghindari modalitas invasif yang digunakan untuk body contouring, kecuali untuk liposuction masih cukup banyak dilakukan. Modalitas invasif ini memberikan hasil yang sangat baik, namun membutuhkan perawatan dan masa pemulihan yang tidak sebentar bagi pasien. Namun metode invasif ini sebenarnya dapat dikatakan dapat memberikan hasil yang bertahan lama / menetap. Modalitas yang banyak dicari oleh pasien sekarang adalah metode yang tidak invasif dan cenderung nyaman. Berbagai modalitas inilah yang saat ini banyak ditawarkan. Cryolipolysis, radiofrequency, suction massage, dan high-frequency focused ultrasound merupakan berbagai modalitas yang dapat kita gunakan untuk membentuk tubuh idaman tanpa harus kuatir dengan luka operasi," paparnya.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…