Meskipun Kuningan telah mengklaim jika pasokan air ke saluran irigasi cukup aman, namun nampaknya bahaya kemarau harus tetap diwaspadai. Apalagi bagi tanaman padi yang harus selalu disirami air, maka akan lebih baik jika petani tetap beralih ke palawija, sayuran dan buah-buahan yang tidak terlalu banyak memerlukan air.
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kuningan, Hj. Triastami, mengimbau kepada seluruh masyarakat petani untuk mewaspadai dampak terhadap musim kemarau saat ini. Pihaknya meminta petani untuk beralih tanam, dari tanaman padi ke tanaman palawija atau buah-buahan, terutama di daerah tadah hujan atau biasa disebut daerah Guludug.
Data dari Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan yang diperoleh Neraca menyebutkan, Kuningan Timur adalah kuningan yang memiliki banyak daerah tadah hujan.
“Pada musim kemarau saat ini, sekitar 13 ribu hektar lahan pertanian telah kering. Untuk itu, kami telah membuat surat edaran kepada UPTD-UPTD se-Kuningan, supaya menyampaikannya ke petani dan supaya beralih tanaman,” pungkas Triastami.
NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…
NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…
NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…
NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…
NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…
NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…