Pendidikan Nasional, Mau Dibawa Kemana? - Oleh: Andi Hakim Lubis, Staf Rektor Universitas Medan Area (UMA)

Bangsa yang besar dan maju akan la­hir bila ditopang dengan sumber daya ma­nu­sia yang berkualitas. Untuk men­ca­pai sumber daya ma­nu­sia yang ber­kua­litas yaitu dengan cara pendidikan. Se­­cara normatif pengertian pendidikan juga diatur dalam Undang – undang Re­publik Indonesia 12 tahun 2012 pada bab I pasal ( 1 ) yang berbunyi “ pendidi­kan ada­lah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan pro­ses pembela­jaran agar peserta didik se­cara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk me­mi­liki kekuatan spiritual ke­agamaan, pengendalian diri, kepri­badian, kecerdasan, akhlak mulis, serta ketram­pilan yang diperlukan diri­nya, masyarakat, bangsa dan Negara “.

Pendidikan nasional me­mi­liki peran yang sangat stra­tegis dalam hal mencer­das­kan kehidupan bangsa dan memaju­kan ilmu pengetahu­an dan tekologi de­ngan mem­perhatikan dan mene­rap­kan nilai – nilai humanio­ra terhadap pe­serta – pe­serta didik serta pembudaya­an dan pem­berdayaan Indonesia yang ber­kelanjutan.

Pendidikan juga teramat begitu penting dalam mence­tak generasi – ge­nerasi pe­nerus bangsa yang mempu­nyai kecerdasan sehingga mampu mening­kat­kan daya saing mereka dalam meng­ha­­dapi globalisasi disetiap di­mensi kehidu­pan terlebih mampu mengharum­kan na­­ma bangsanya di kancah in­ter­nasional. Pendidikan akan mampu me­ngembangkan il­mu pengetahuan dan tek­no­logi dalam penerapannya ser­­ta akan juga mampu menghasilkan intelektual, il­muan yang berbudaya, kreatif dan me­miliki karakter yang tangguh serta berani mem­bela mati –matian kebe­naran dalam ke­pentingan bangsa.

Generasi – generasi pene­rus bangsa juga kan mustahil membawa negaranya men­jadi yang lebih baik bila tidak mempunyai pendidikan yang memadai. Tidak mungkin, pelajar – pelajar, mahasiswa, pemuda bisa mengangkat harkat dan martabat negara­nya bila ia tidak benar – benar serius dalam menjalankan pen­didikan pada masa pem­­be­lajaran yakni disekolah ataupun di perguruan tinggi.

Realita Pendidikan Indonesia

Namun, jikalau kita berbi­cara menge­nai realitas pen­didikan saat ini, kondisi­nya benar – benar sangat mem­peri­h­­atin­kan. Kondisi pendi­dikan kita memang le­bih ba­nyak menuai kritik dari pada pu­jian. Kritikan itu pun bu­kan hanya dia­lamatkan ter­ha­dap sekolah yang nota be­nenya adalah tempat di­tem­pahnya kuali­tas peserta didik. Akan tetapi juga di­­lon­tarkan terhadap pemerin­tah yang pada dasarnya juga memang memiliki kewe­nang­­an penuh dalam mem­buat ber­ba­gai kebijakan- kebijakan yang mampu me­­­ningkatkan kualitas pendi­dik­an d­i­tanah air.

Dikalangan pelajar dan mahasiswa te­lah banyak me­ngalami perilaku – pe­rilaku yang selalu bertentangan de­ngan nilai – nilai etika dan moral. Ketidak mam­puan menahan emosi dan gejolak jiwa muda mengakibatkan mereka sering ter­jerumus kepada tidakan – tindakan yang bertentangan dengan etika dan norma – norma yang ada dalam lingku­ngan masyarakat. Sehingga peris­tiwa – pe­ristiwa yang menye­babkan terjadinya de­gradasi dan dekandensi moral terha­dap perilaku para peserta di­dik sudah merupakan sesuatu yang sangat lumrah. Tu­juan luhur pendidikan untuk men­cer­daskan kehidupan bang­sa­pun kian hari semakin jauh dari yang diharapkan.

Bukan hanya itu saja, problematika realisasi ang­garan untuk pendidikan dita­nah air dalam praktek penya­lurannya sering mengalami penyelewengan dana dari yang sudah dianggarkan. Tak ayal peristiwa-peristiwa yang seperti ini semakin mem­buat citra buruk terha­dap dunia pendidikan.  Khu­susnya provinsi Sumatera Utara, seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu kejaksaan tinggi Sumatera Utara menahan mantan kepa­la Dinas Pendidikan kota Me­dan yang dituding mela­ku­kan tindak pidana korupsi dalam kasus rehabilitasi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Atas Negeri / Swas­ta dan pengadaan alat laboratorium serta alat pera­ga dari Dana Alokasi Khusus tahun 2012. Dalam kasus ini juga diduga melakukan gra­tifikasi atau menerima se­suatu dalam proyek pe­ker­ja­an rehabilitasi ruangan bela­jar dan pembangunan yang diperuntukkan kepada 80 SD serta 30 SMP di Me­dan yang bersumber dari Dana Alokasi Khu­sus Disdik kota Medan senilai Rp. 40 miliar. ( Harian Analisa )

Selain itu, beberapa hari yang lalu ma­syarakat juga dikejutkan dengan per­sete­ruan antara Gubernur DKI dengan ang­gota dewannya. Ahok mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK ) membuat pengaduan berupa dugaan terjadinya tindak pidana korupsi terkait pengadaan Uninterruptible Power Supply ( UPS ) untuk sekolah – sekolah di kawasan DKI. Menurut informasi yang pe­nulis peroleh dari me­dia massa atau cetak, Ahok berpendapat telah ter­j­adi peng­gelembungan harga terhadap pe­ngadaan UPS tersebut di APBD. Dengan harga mencapi Rp. 5,8 Miliar / unit.

Pendidikan dan Globalisasi

Tidak bisa dipungkiri, ha­dirnya globalisasi telah mem­berikan andil yang cu­kup banyak dalam kehidupan masyara­kat sehari – hari ter­masuk dalam dunia pen­di­­dik­an. Pada dasarnya, penga­ruh glo­balisasi memang cukup efektif kon­tribusinya dunia pendidikan. Dalam pro­ses belajar dan mengajar gu­ru maupun murid lebih mudah mendapatkan bahan ajar maupun pembelajaran dengan megan­dalkan inter­net. Hal tersebut me­ru­pakan satu dari sekian banyak man­faat po­sitif yang didapat dari pengaruh glo­balisasi. Akan tetapi dalam fakta secara em­­piris, banyak dari pelajar – pelajar yang menyalah guna­kan internet tersebut. Bukan malah meningkatkan kuali­tas yang dia miliki, akan tetapi banyak dari me­reka yang telah menyalah guna­kan­nya.

Kita tahu kebebasan meng­akses di­dalam internet tersebut sangatlah luas dan tanpa batas, tak ayal hal ter­sebutlah yag sering diguna­kan para pelajar – pe­lajar un­tuk membuka situs yang berbau por­no­grafi. Keja­dian–kejadian yang se­perti ini juga lah yang membuat ren­dahnya pengetahuan dan moral dari peserta didik se­karang ini. Terlebih unsur pornografi yang sering dili­hat oleh para pelajar sering di praktekkannya terhadap anak kecil dan teman seba­yanya ( pe­le­cehan seksual ). Pemberitaan – pem­be­ritaan tentang pelecehan oleh para pelajar ter­sebut pun sering ditayangkan di te­levisi dan wajar saja peristiwa ini juga se­makin memperbu­ruk citra pendidikan di tanah air.

Contoh diatas merupakan dua dari ba­nyaknya masa­lah–masalah yang me­landa du­nia pendidikan kita. Lan­tas, tim­bul pertanyaan dalam pikiran penulis pendidikan nasional, mau dibawa kema­na ? mencermati pertanyaan diatas se­ha­rus­nya peserta didik harus sadar akan tu­gas dan fungisnya masing – ma­sing un­tuk membawa nama baik Indoneisa di kan­cah du­nia. Bangsa kita butuh gene­rasi-generasi penerus bangsa yang mempunyai kualitas unggul dan karakter mapan guna upaya pencapaian visi pembangunan nasional yang berke­sinam­bungan. Bangsa kita butuh calon-calon pe­mim­pin penerima estafet kepemimpinan dimasa men­da­tang yang diharapkan mampu bersaing dan mem­bawa nama baik bangsa In­do­­nesia di kan­cah dunia. Bang­sa kita butuh pemim­pin– pe­mimpin yang idealis dan cerdas guna memberikan ga­gasan – gagasan yang ber­kua­litas untuk mewujudkan ke­hidupan yang adil makmur sesuai dengan cita –cita ne­gara kesatuan republik Indo­nesia yang telah diadopsi kedalam Pancasila dan Un­dang – Undang Dasar negara. Oleh karenanya dengan pendidi­kan­lah kita bisa mewujudkan cita – cita ter­­sebut. (analisadaily.com)

 

BERITA TERKAIT

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Lapang Dada

  Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik   Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…

Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

  Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…

Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah

    Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik   Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…

BERITA LAINNYA DI Opini

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Lapang Dada

  Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik   Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…

Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

  Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…

Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah

    Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik   Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…