Dijebak Kabag Operasi, Sopir Express Taxi Dipecat

Nama saya Yudhi Firmansyah, saya sopir taxi Express. Pada 26 Desember 2014, anak sakit karena jatuh dan mengalami patah kaki. Kemudian saya bawa berobat dan dirawat, sebagai orangtua saya harus menemani anak saya yang menjalani pengobatan dan terpaksa tidak bisa aktif bekerja,  saya pun memohon izin untuk “menarik  dua hari”. Saya menelpon Kabag Operasi Pull EG Pondok Bambu, dan telpon saya diterima oleh Bapak Fajar, Kabag Operasi, tak hanya Kabag Operasi yang tahu teman sejawat juga tahu. Bahkan Kabag Operasi meminta tanda bukti perawatan yang langsung saya berikan hari itu juga.

Tetapi anehnya, setelah memberikan bukti pengobatan saya malah diskors, bahkan saya dipaksa tanda tangan surat pernyataan di atas materai bahwa kalau saya telat pulang saya bersedia diberhentikan oleh Express. Padahal, ketentuan dari pusat tidak seperti itu, tidak ada pernyataan di atas materai seperti itu. Saya kemudian ingin menemui Kepala Pull tetapi yang bersangkutan sedang cuti sampai 5 Januari 2015. Saya pun meminta nomor Kepala Pull (Bapak Ikhsan) tetapi tidak ada yang memberikan. Karena butuh uang untuk perawatan anak saya terpaksa tanda tangani surat pernyataan di atas materai tersebut karena saya ingin segera bisa narik taxi lagi.

Dan pada Tanggal 3 Februari, istri saya datang ke Pull karena sudah beberapa minggu saya tidak pulang ke rumah. Istri saya butuh uang untuki bayar kontrakan rumah, sayapun meminta izin pulang, untuk mengantar istri dan membayar uang kontrakan rumah. Lantas saya menelpon bagian operasi bernama Agung dan dizinkan pulang dua hari. Atas persetujuannya saya izin pulang selama dua hari dengan janji akan tetap membayar uang setoran untuk dua hari. Tetapi ketika ingin memberi setoran saya malah diskors. Saya disalahkan karena harusnya bertanya kepada Kepala Pull bukannya ke bagian operasi. Padahal sebelumnya juga banyak sopir lain yang ijin pulang dan tidak ada masalah, tapi giliran saya kok disalahkan. Oleh karenanya saya merasa dijebak. Pertanyaannya, kenapa tidak ada dispensasi untuk saya?  

Padahal saya mau menyetor uang setoran untuk dua hari sebesar Rp600 ribu tetapi malah diskors. Pada tanggal 6 Maret kemarin saya secara resmi dikeluarkan dari Express. Perkembangan terakhir manajemen meminta saya untuk menjual mobil. Memang hasil penjualan mobil tersebut untuk saya. Tetapi bagaimana nasib saya untuk mencari makan sehari-hari, sekarang saya merasa terkatung-katung. Beginilah perlakuan manjemen Express taxi kepada sopir yang notabene adalah mitra kerjanya.

 

Yudhi Firmansyah, Bekasi

ADB 001

 

 

BERITA TERKAIT

Kenapa Eskalator Rusak Terus?

Kami rasanya tak habis berpikir, kondisi eskalator di stasiun Bekasi khususnya di lantai bawah dekat parkiran mobil sering rusak? Diperbaiki…

Jaga Persaudaraan di NKRI

Sidang MK sudah selesai dan KPU sudah memutuskan Prabowo-Gibran resmi menjadi Presiden RI periode 2024-29. Artinya, masyarakat di kalangan bawah…

Wabah DBD di Jabodetabek?

Saat ini banyak RS di wilayah Jabodetabek kebanjiran pasien DBD baik dewasa maupun anak-anak. Apakah benar saat ini terjadi wabah…

BERITA LAINNYA DI

Kenapa Eskalator Rusak Terus?

Kami rasanya tak habis berpikir, kondisi eskalator di stasiun Bekasi khususnya di lantai bawah dekat parkiran mobil sering rusak? Diperbaiki…

Jaga Persaudaraan di NKRI

Sidang MK sudah selesai dan KPU sudah memutuskan Prabowo-Gibran resmi menjadi Presiden RI periode 2024-29. Artinya, masyarakat di kalangan bawah…

Wabah DBD di Jabodetabek?

Saat ini banyak RS di wilayah Jabodetabek kebanjiran pasien DBD baik dewasa maupun anak-anak. Apakah benar saat ini terjadi wabah…