Pabrik Tinta Printer Pertama di Indonesia

Seiring dengan meningkatnya penggunaan komputer personal di rumah, perkantoran maupun usaha dibidang digital printing, sekaligus menjawab tingginya kebutuhan masyarakat pada tinta printer yang berkualitas dan harga terjangkau, nampaknya akan terwujud.

Neraca. Harapan itu direalisasikan dengan berdirinya pabrik tinta printer yang pertama di Indonesia. Adalah PT Malindo Imaging Technologis (MIT), yang kini berusaha menjawab harapan masyarakat Indonesia. MIT adalah sebuah perusahaan yang  fokus pada spesialis formulasi tinta.

Perusahaan yang berbasis di Malaysia dan berdiri tahun 2008, memang telah membangun sebuah pabrik di Wilayah Sentul-Bogor Jawa Barat. Bersama 50 orang tenaga terlatih, produk tinta khusus printer desktop dan printer wide format telah dihasilkan.

General Maneger MIT Louis Daniel Woen menuturkan bahwa saat ini, pihaknya telah berhasil menciptakan formulasi baru bernama E1 Ink yang khusus digunakan bagi printer wide format melalui water based dye and solvent ink. “Kami telah melakukan terobosan dalam teknologi tinta solven untuk printer large format lewat produk E1 Ink. Produk ini unggul dengan menggunakan teknologi nano particle,” ucapnya.

Selain E1 Ink, produk unggulan lainnya adalah F1 ink, produk ini telah digunakan secara luas oleh konsumen di Indonesia, yang memiliki kualitas handal dan harga yang terjangkau. F1 ink dan E1 ink adalah dua produk yang menawarkan berbagai macam tinta yang cocok untuk beragam aplikasi. Bukan hanya itu saja, MIT juga bekerjasama dengan produsen dan penyedia bahan kimia utama agar dapat terus meningkatkan teknis untuk kepentingan pelanggan.

Di masa mendatang, MIT berencana akan terus memperluas jaringan pasar keluar negeri, “Kami akan meningkatkan kemampuan manufaktur serta memperluas kerjasama teknis dengan mitra,” jelas Louis.

Menurut Louis, sebagai produsen tinta printer inkjet terbesar di Indonesia, pihaknya terus berupaya memenuhi semua kebutuhan masyarakat akan tinta printer refill, “Kita terus melakukan inovasi teknologi dalam pembuatan tinta,” tegasnya meyakini.

Kami memiliki fasilitas manufaktur dan alat uji untuk menghasilkan tinta yang terbaik, jelas Louis, dan produk yang dihasilkan MIT tidak kalah dengan produk tinta ternama lainnya. “Semua produk telah menjalani tes kontrol kualitas yang ketat sebelum dipasarkan ke konsumen,” ujarnya.

Keyakinan Louis, karena pabrik yang berdiri sejak 2008 lalu, diawaki oleh sejumlah spesialis dan ahli tinta terbaik, “Kita mampu menerapkan teknologi serta metode yang diperoleh dari Eropa,” ujarnya.

Dalam hal bahan baku, Louis menuturkan bahwa pihaknya tidak hanya menggunakan bahan baku berkualitas terbaik, namun dalam hal penelitian dan pengembangan, MIT telah menggunakan pengetahuan ilmiah dan teknologi terbaru guna dalam menjamin kualitas produk tintanya. “Ini dapat kita buktikan, dengan melihat hasil yang luar biasa. Baik pada tingkat kecerahan, stabilitas, dan kehandalan. Selama proses cetak pun sangat halus tanpa tersumbat,” jelasnya.

Pabrik tinta MIT di area industri Sentul-Bogor, Jawa Barat, konon merupakan  pabrik pertama di tanah air yang mampu memproduksi tinta untuk printer desktop dan printer large format dalam jumlah massal. Dengan keberadaan pabrik ini, diharapkan kelak tinta refill printer yang selama ini diimport dan berharga cukup tinggi dapat bersaing dengan produk hasil produksi dalam negeri, yang tentunya akan lebih murah.

Dalam perjalanannya, MIT juga menyuplai sebuah pabrik cartridge remanufaktur terbesar di Indonesia. Bahkan dengan diawaki sejumlah pekerja yang berkualitas dibidangnya, dan dikelola oleh team yang profesional dan berpengalaman, baik dalam dan luar negeri, MIT berkeyakinan sanggup menguasai pangsa pasar refill tinta printer di Indonesia.

“Saat ini, produk F1 Ink mampu menguasai 10% pangsa pasar nasional, sedangkan produk E1 Ink diharapkan akan dapat memperoleh 18% pangsa pasar nasional di tahun 2012 nanti,” jelas Louis.

Selain produsen tinta printer, MIT telah memperluas jangkauan bisnisnya dengan merambah bidang distribusi dan sejumlah pasokan persediaan inkjet dan laserjet imaging. “Kami juga mengelola beberapa sparepart terkait printer. Seperti toner printer laserjet (monochrome dan warna), OPC Drums, Primary Charge Rollers, Developer Rollers, Magnetic Sleeves dan berbagai asesoris lainnya,” jelas Louis.

Saat ini, kata Loui, pihaknya telah fokus pada solusi secara efektif terkait pembiayaan remanufactur, dengan menggabungkan produk-produk berkualitas dan harga yang kompetitif. “Produksi kami telah didistribusikan secara nasional di Indonesia, dan diekspor ke pasar internasional,” ungkap Louis. Philipina, Thailand dan Malaysia, kini menjadi saksi bila anak bangsa telah mampu mewarnai dunia.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Bangkok RHVAC 2024 dan Bangkok E&E 2024: One Stop Solution untuk Masa Depan NET ZERO

  NERACA Jakarta - Thailand kini siap menggelar Bangkok RHVAC 2024 dan Bangkok E&E 2024, pameran dagang terbesar di Asia…

Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru

  Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru NERACA Jakarta - PT Mitra Boga Ventura (MBV Group) telah…

Data Analitik Strategi Bisnis Skala Kecil Pacu Penjualan

Berdasarkan studi Georgia Small Business Development Center (SBDC) mengungkapkan bisnis yang memanfaatkan analisis data, rata-rata mengalami peningkatan penjualan sebesar 15%…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

Bangkok RHVAC 2024 dan Bangkok E&E 2024: One Stop Solution untuk Masa Depan NET ZERO

  NERACA Jakarta - Thailand kini siap menggelar Bangkok RHVAC 2024 dan Bangkok E&E 2024, pameran dagang terbesar di Asia…

Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru

  Gaet Ncess Nabati, MBV Group Luncurkan Brand Kuliner Baru NERACA Jakarta - PT Mitra Boga Ventura (MBV Group) telah…

Data Analitik Strategi Bisnis Skala Kecil Pacu Penjualan

Berdasarkan studi Georgia Small Business Development Center (SBDC) mengungkapkan bisnis yang memanfaatkan analisis data, rata-rata mengalami peningkatan penjualan sebesar 15%…