Aksi Wipol Wujudkan basRumah Be Kuman

NERACA

 

Sejak bulan Januari 2015 lalu, Wipol dari PT Unilever Indonesia telah meluncurkan serangkaian kegiatan Wipol "Aksi Anti Kuman" yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta.

 

Aksi sosial ini bertujuan mengedukasi masyarakat melalui penyuluhan untuk melakukan perawatan rumah bersih dan sehat untuk mengantisipasi ancaman penyebaran wabah penyakit yang rawan terjadi ketika musim hujan. Melalui kegiatan ini, Wipol turut membantu masyarakat yang dilanda banjir dengan membersihkan rumah korban banjir dan cek kesehatan gratis untuk warga sekitar.

 

Brand Manager Home Care PT. Unilever Indonesia, Teguh Hadisaputra mengatakan, kegiatan Wipol ‘Aksi Anti Kuman’ (AAK) merupakan upaya berkelanjutan dari Wipol dalam mengedukasi masyarakat bahwa rumah yang terlihat bersih pada kenyataannya belum tentu higienis.

 

“Kegiatan ini juga menjadi aksi nyata Wipol dalam menanggapi banjir di beberapa titik di Jakarta yang dapat berdampak pada semakin meningkatnya ancaman penyebaran penyakit berbahaya di masyarakat,” kata Teguh.

 

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, per bulan Februari 2015, terdapat wilayah 194 RW, 107 kelurahan dan 27 kecamatan yang terkena banjir.

 

Kepala Divisi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, drg. Ati Sukmaningsih mengatakan, pada musim hujan, terdapat risiko penyebaran penyakit yang mengancam kesehatan akibat kondisi lembab dan genangan air yang sangat mendukung berkembangbiaknya kuman dan bakteri penyebab penyakit berbahaya seperti leptospirosis, demam berdarah, diare, demam, penyakit kulit dan ISPA.

 

“Perlu disadari bahwa semua orang berisiko terinfeksi penyakit, namun bayi dan balita, ibu hamil dan orang tua yang berumur lebih dari 65 tahun memiliki risiko yang lebih besar,” kata Ati.

 

Lebih lanjut, dr. Ati menambahkan, untuk memastikan kesehatan keluarga di musim hujan, masyarakat perlu memahami tiga faktor penyebab utama yang dapat timbul bersamaan, yaitu adanya kuman, adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya kuman, serta adanya perilaku yang tidak perduli terhadap lingkungan berkembangnya kuman.

 

Faktanya, rumah merupakan salah satu tempat dimana anggota keluarga dapat terinfeksi penyakit.  Namun melalui perawatan rumah yang bersih dan sehat, masyarakat dapat berupaya dalam mengurangi risiko terjangkitnya penyakit. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman melalui edukasi mendalam mengenai perilaku bersih dan sehat dan upaya tepat dalam membasmi kuman dan bakteri untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan higienis, bebas dari penyakit saat musim hujan.

 

 

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…