Memperhitungkan Iklim dan Cuaca - Hunian Minimalis Beraksen Tropis

Desain hunian minimalis memang menjadi pilihan banyak orang saat ini ketika mendesain atau membangun sebuah hunian. Desain hunian minimalis dianggap tepat untuk memaksimalkan lahan sebuah hunia, selain itu hunian minimalis tidak jarang banyak menghemat penggunaan alat-alat bangunan, jadi pembuatan hunian menjadi lebih hemat.

Namun tidak hanya itu saja, hunian dengan desain minimalis kebanyakan memang sudah memperhitungkan pembangunan dari sisi lingkungannya, atau biasanya berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan artinya tidak merusak alam atau lingkungan sekitar dan lebih kepada hunian yang mengusung penghematan energi.

Hunian minimalis banyak digemari karena desainnya yang cukup simpel, selain itu cocok juga dengan iklim Indonesia yang tropis. Indonesia memang memiliki iklim yang cukup tropis, karena itu tidak semua desain hunian dapat diterapkan di Indonesia dengan baik. Pembangunan sebuah hunian memang sebaiknya memperhitungkan banyak hal, salah satunya iklim dan cuaca lingkungan sekitar.

Karena itu kini beberapa kalangan Arsitek yang menggabungkan antara konsep desain minimalis dengan konsep desain hunian tropis. Desain gabungan tersebut sekarang ini lebih dikenal dengan nama hunian Minimalis dengan aksen Tropis. Hunian Minimalis Tropis didesain dengan desain yang unik, karena hunian tropis dipadukan dengan desain hunian minimalis.

Banyak faktor yang harus diperhatikan untuk membuat atau mendesain hunian minimalis tropis, hunian tropis umumnya lebih banyak menggunakan atap dan tritisan untuk mengatasi air hujan dan panas matahari. Desain hunian ini juga sedikit menerapkan konsep green architecture dengan menempatkan tanaman-tanaman di depan hunian. Hal ini dilakukan untuk menambah suplai oksigen dan menambah kesejukan hunian serta yang paling penting untuk menangkal radiasi panas matahari pada siang hari.

Tidak hanya itu, hal ini juga penting untuk menangkal polusi udara dari luar seperti asap kendaraan bermotor dan debu dari jalanan. Tanaman tersebut selain berfungsi seperti tersebut di atas, juga berfungsi sebagai hiasan fasad dan menjadikan nilai estetika hunian yang menyatu dengan alam (back to nature). Karena bangunan identik dengan nilai garis yang terkesan kaku, maka tanaman berfungsi sebagai pelunaknya.

Desain hunian tropis harus memiliki bukaan yang besar. Pintu dan jendela dengan bukaan yang luas. Jarak antara lantai dan langit-langit hunian yang tinggi, serta ventilasi untuk proses sirkulasi udara didalam hunian. Ventilasi dan sirkulasi udara penting untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan penghuni hunian. Perbedaan tekanan udara didalam dan diluar hunian membuat udara selalu bergerak, sehingga udara panas dan pengap tidak terperangkap didalam hunian.

Di wilayah tropis kita merasakan 2 musim dengan perbedaan yang ekstrim, musim kemarau yang panas dan kering, serta musim hujan yang basah dengan curah hujan yang tinggi. Ketika musim hujan pastikan bahwa sudut kemiringan atap cukup untuk mengalirkan air dengan cepat. Untuk wilayah tropis kita bisa mendesain kemiringan atap dengan sudut antara 30-45 derajat.

Awning atau canopy di atas jendela melindungi pancaran sinar matahari langsung dan paparan air hujan. Perhatikan susunan atau sambungan elemen penutup atap. Jika kita menggunakan genteng pastikan koneksi antar genteng cukup baik agar air tidak merembes melalui celahnya. Kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan resiko bangunan terhadap bahaya jamur dan rayap. Kelembaban ini dapat diatasi dengan sinar matahari yang cukup.

Jangan terlalu banyak paparan sinar matahari karena menyebabkan suhu didalam ruangan meningkat, tapi juga cukup untuk mengatasi lembab dan membunuh jamur. Pada wilayah yang masih tradisional kita mungkin tau bahwa masyarakat membuka jendela lebar-lebar pada pagi hari sampai menjelang tengah hari.

Kita harus memastikan kalau semua ruangan mendapatkan penyinaran matahari secara merata, untuk kamar mandi gunakanlah tralis dan ventilasi udara, agar pergantian udara berjalan dengan baik. Ada baiknya gunakan juga blower untuk sirkulasi udara dan buat banyak ventilasi dan skylight untuk menyerap sinar matahari. Begitu juga dengan dapur, jaga agar tetap segar.

Gunakan exhauster untuk menghisap asap dan berikan jendela di dindingnya agar cukup cahaya matahari. Ingat, dapur adalah area yang berpotensi sangat besar dihuni oleh bakteri dan jamur. Semoga informasi ini bermanfaat dan hunian minimalis tropis idaman bukan lagi menjadi impian.

BERITA TERKAIT

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…