BBM Naik, Dorong Pemerataan APBN

NERACA

Jakarta - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai dapat mendorong pendistribusian dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara lebih merata terhadap pembangunan agar lebih produktif seperti infrastruktur, pendidikan, pertanian, dan perikanan.

"Inti dari kenaikan harga BBM tersebut bukannya untuk menaikkan BBM tetapi untuk pengalihan distribusi APBN agar pendistribusiannya menjadi lebih baik dan menyeluruh," kata Chief Country Officer Citibank Indonesia, Tigor M Siahaan, saat diskusi "ASEAN Integration 2015: Challenges and Opportunities" di Jakarta, Senin (17/11).

Dia juga menjelaskan, alokasi dana APBN didominasi oleh impor BBM sehingga pembangunan sektor-sektor lainnya terbatas dan tidak merata.

"Pendistribusian dana APBN sekarang sangat timpang dengan subsidi minyak yang sangat besar sehingga jauh lebih besar dana-dana APBN terbuang untuk hal-hal yang tidak produktif, yang sebenarnya perlu untuk infrastruktur, pendidikan dan juga untuk pemerataan pembangunan," katanya.

Dia mengatakan alokasi pemotongan subsidi BBM tersebut terhadap sektor-sektor produktif lainnya dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih maju.

"Substitusi ini akan membuat pertumbuhan lebih besar di sektor-sektor lainnya, untuk sektor yang lebih produktif agar pemerintah dapat menggenjot seperti industri perikanan, sektor pertanian dan infrastruktur. Itu akan jauh membuat ekonomi kita lebih besar daripada tidak menaikkan harga BBM," ujarnya.

Menurut dia, penyesuaian masyarakat dengan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut diperkirakan berlangsung tiga hingga enam bulan setelah ditetapkannya kenaikan harga tersebut.

Kenaikan BBM tersebut, kata Tigor, tentu akan berdampak pada inflasi yang diperkirakan kurang dari delapan persen dengan kisaran kenaikan harga BBM sebesar Rp2.000 - Rp3.000 per liter.

"Ini bukan sesuatu yang akan mematikan ekonomi kita, mungkin ada inflasinya sedikit, tetapi dampaknya dalam jangka menengah dan panjang ini sangat jauh lebih besar dengan perkembangan infrastruktur dan sektor lainnya yang lebih maju," tuturnya. [ardi]

BERITA TERKAIT

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial

TASPEN Optimalkan Srikandi TASPEN untuk Jadi Penggerak Finansial NERACA Jakarta - Dalam memperingati Hari Kartini 2024, PT Dana Tabungan dan…

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji

Bank Muamalat Rilis Kartu Debit Nirsentuh untuk Jemaah Haji NERACA  Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merilis fitur terbaru…

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Token fanC Resmi Diperdagangkan di Indonesia NERACA Jakarta - Token fanC aset kripto baru akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token…