Sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) mencatat laba bersih tahun berjalan anjlok mencapai 71,61% menjadi Rp1,99 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp7,01 miliar. Adapun laba per saham dasar perseroan melemah menajdi Rp2,05 per lembar dibanding kuartal priode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,01 per lembar.
Dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (27/10), emiten transportasi ini menjelaskan, turunnya laba tersebut dipicu melemahnya pendapatan usaha pada periode yang sama sebesar 14,03% menjadi Rp103,72 miliar dari posisi akhir tahun lalu Rp120,65 miliar.
Turunnya pendapatan usaha diikuti dengan berkurangnnya beban pendapatan langsung menjadi Rp74,78 miliar dari Rp82,17 miliar. Akibatnya laba bruto tergerus menjadi Rp28,93 miliar dari Rp38,48 miliar. Sementara beban umum dan administrasi tercatat meningkat menjadi Rp30,11 miliar dari Rp28,97 miliar, serta mencatat penurunan revaluasi aset tetap dari sebelumnya naik sebesar Rp3,17 miliar.
Di sisi lain, keuntungan penjualan aset tetap naik menjadi Rp646,95 juta dari Rp394,89 juta, pendapatan lain-lain juga melonjak menjadi Rp5,08 miliar dari Rp1,68 miliar. Adapun jumlah aset perusahaan meningkat menjadi Rp365,32 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp239,67 miliar. Sementara harga saham Lorena siang ini berada di level Rp280, naik 1 poin dibanding akhir pekan lalu Rp279 per lembar.
Selain itu, perseroan juga telah menyerap dana IPO sekitar 63,59% atau sebesar Rp80,94 miliar. Dengan hasil perolehan dana IPO sebesar Rp127,42 miliar, maka perseroan masih menyisahkan sekitar 36,37% atau Rp46,34 miliar. Disebutkan, dana IPO telah direalisasikan untuk pengembangan investasi baru bus AKAP dan rekondisi bus lama, kemudian juga untuk perbaikan infrastruktur depo Busway Transjakarta di Ceger, Jakarta Timur, serta untuk modal kerja. (bani)
Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…
Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…
Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…
Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…