NERACA
Cianjur - Musim mudik tahun ini, membuat sejumlah penumpang menggeluh. Yang mereka keluhkan, adalah kenaikan tarif trayek angkutan umum jurusan Cianjur Selatan hingga 150%. Salah satunya, seperti yang terjadi pada trayek jurusan Cianjur-Pagelaran yang asalnya Rp 20.000 berubah naik menjadi Rp 50.000.
Seperti yang diungkapkan Siti Sri Mulyani (35), warga Kampung Gelam, Desa Buniwangi, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur, dia mengaku, terkejut dengan kenaikan tarif yang mencapai 150%. Padahal, sebelumnya dia tak pernah merasa ada informasi terkait kenaikan tarif tersebut.
“Waktu saya mau bayar, katanya kurang, terus saya tanya berapa ongkosnya, keneknya jawab Rp 50.000 karena mau lebaran. Naiknya kan jauh dari Rp 20.000 ke Rp 50.000,“ kata dia pada Neraca, Minggu kemarin.
Menurut dia, kenaikan tarif kali ini sangat berlebihan. Sebab, pada lebaran tahun lalu pun terjadi kenaikan, hanya saja tidak setinggi lebaran tahun ini, yakni sebesar Rp 30.000 dari tarif normal Rp 20.000.
“Padahal saya sering menggunakan angkutan ini. Saya sering pulang pergi dari Pagelaran ke Cianjur. Begitu saya coba tanya-tanya ke sopir angkutan lainnya yang juga menuju daerah Cianjur Selatan, kenaikan sudah terjadi sejak H-5 lalu,“ terangnya.
Senada dengan yang dialami oleh Hindarsyah (33), warga Kampung Warung Jambe, Kelurahan sayang, Kecamatan Cianjur. Bahkan dirinya memutuskan untuk tidak jadi berangkat ke daerah yang dituju. Dirinya menyebutkan, alasan pemberlakukan tarif yang tinggi pada musim mudik lebaran tahun ini, dikatakan sopir dan kernet karena untuk mengimbangi pengeluaran pungutan liar.
“Kami minta, pihak yang terkait bisa melusurkan ini, karena kasian para penumpang harus membayar hampir tiga kali lipatnya dari ongkos normal,“ pungkas dia.
Pengunjung Serbu Cipanas
Memasuki H +5 lebaran Idul Fitri 1432 H. Sejumlah tempat hiburan yang berada di kawasan Cipanas-Puncak Kabupaten Cianjur, mulai diserbu para wisatawan domestik dari berbagai daerah dan kota.
Mereka umumnya datang dari luar daerah Cianjur, seperti Jakarta, Bandung, Bogor yang memang sengaja untuk menghabiskan masa liburan lebaran. Pantauan radar, tampak sekali kendaraan berplat luar Cianjur mengunjungi beberapa tempat hiburan yang berada dikawasan Cipanas Puncak.
Seperti di Kebun Raya Cibodas (KRC), Taman Bunga Nusantara (TBN), Kota Bunga, area kebun teh Puncak dan tempat hiburan lainnya untuk sekedar istirahat dan menikmati sejuknya udara di kawasan tersebut.
Dewi (45) warga Jakarta menuturkan, berlibur usai lebaran merupakan tradisi dalam keluarganya setiap tahun dan kali ini Kebun Raya Cibodas menjadi pilihan kami untuk berlibur. "Sekalian lewat, habis bersilaturahmi dari Bandung dan mampir ke sini (KRC)," kata dia.
Selain di KRC. Keramaian pengunjung juga tampak di Taman Bunga Nusantara. Kendaraan bernomor plat luar Cianjur mendominasi area parkir di kawasan yang banyak menyimpan berbagai tanaman hias dari berbagai negara tersebut.
Keterangan diperoleh Neraca dari penjaga gerbang di kedua tempat hiburan tersebut, puncak kepadatan pengunjung diperkirakan akan terjadi pada Sabtu (3/9) dan Minggu (4/9) kemarin, seiring habisnya masa liburan lebaran.
NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…
NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…
NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…
NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…
NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…
NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…