Menanti Kebijakan Pembangunan Olahraga Era Jokowi - Oleh: Anda Pane, Guru Pendidikan Olahraga dan Jasmani

Soekarno adalah sosok seorang presiden yang peduli dengan pembangunan olahraga. Presiden pertama Republik Indonesia ini memandang olahraga sebagai pilar pembangunan sebuah bangsa. Hal ini dibuktikannya dengan lahirnya kebijakan yang kuat pada olahraga sebagai pembangunan karakter bangsa atau yang sering dinamakan nation building.  Melalui kebijakan-kebijakan olahraga yang dibuatnya bangsa Indonesia pernah diperhitungkan oleh negara-negara lainnya.


Sayangnya, sosok Soekarno yang peduli terhadap olahraga sepertinya belum terwujud pada presiden-presiden yang menggantikannya hingga sekarang. Coba kita ingat, siapakah presiden yang pernah membuat gebrakan besar melalui olahraga? tidak ada selain Soekarno. Hal tersebut terjadi bukan karena mereka tidak menyadari bahwa olahraga adalah bagian penting dalam memajukan sebuah peradaban bangsa. Hanya saja dalam kenyataannya kebijakan-kebijakan olahraga yang dibuat oleh pemerintah selama ini masih belum memihak terhadap kemajuan olahraga. Posisi pemerintah sepertinya hanya sebatas penghimbau dan pengawas perkembangan olahraga tanpa ada langkah konkrit yang dikerjakan.

 

Jika pada masa pemerintahan Soekarno olahraga dijadikan sebagai pendorong semangat persatuan bangsa dan pembangunan karakter, kini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada sekarang. Olahraga justru sering sekali dianggap sebagai lahan untuk melakukan korupsi demi kepentingan pribadi maupun kelompok. Selain itu dalam perjalanan sejarahnya, olahraga kita sering diperhadapkan kepada pertikaian antar kelompok yang tidak jarang memakan korban. Sebagai contoh, tawuran antar kelompok suporter pemain bola yang mencederai sikap sportif dalam olahraga. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan tujuan olahraga yang disuarakan oleh Soekarno yaitu penyatu semangat kebersamaan bangsa.

 

Yang lebih menyayat hati adalah kejadian perebutan kekuasan ditubuh PSSI yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Walaupun sebagian orang menganggap hal ini adalah sebagai sebuah proses pendewasaan dunia olahraga kita, tapi menurut penulis tetap saja hal tersebut sebagai simbol keterpurukan olahraga tanah air yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

 

Kasus pembangunan sarana olahraga (Hambalang) yang dikorupsikan merupakan bukti ketidak seriusan pemerintah dalam memajukan pembangunan olahraga Indonesia. Pasalnya, kasus korupsi yang telah merugikan negara milyaran tersebut sampai sekarang belum menemukan titik terang. Siapa yang bertanggung jawab dalam hal ini kita tidak tahu, yang ada masyarakat pecinta olahraga dibuat bertanya-tanya. Sedangkan pihak yang seharusnya bertanggung jawab masih bebas berkeliaran.

 

Kebijakan-kebijakan pemerintah yang belum tepat juga terlihat dari elit pemerintah yang mengurusi olahraga tanah air. Mungkin kita masih mengingat pemilihan menteri olahraga beberapa waktu yang dulu. Banyak orang yang skeptis ketika nama menteri olahraga yang menggantikan Andi Malaranggeng (tersangka korupsi) muncul dipublik. Banyak orang yang tidak percaya bahwa terpilihnya Roy Suryo tersebut berdasarkan atas kemampuannya untuk mengurusi keolahragaan Indonesia. Terpilihnya Roy Suryo yang berlatar belakang sebagai seorang ahli Informasi dan Teknologi (IT) diindikasikan hanya karena faktor kedekatan dengan penguasa semata.

 

Lahirnya Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) pada tahun 2005 sempat dirasakan sebagai angin segar yang akan membawa dunia olahraga terbang mengangkasa. Namun kenyataannya dalam tataran pelaksanaan masih “jauh panggang dari api”. SKN sebagai sebuah dokumen sudah sangat bagus. Tapi apabila kita menelisik lebih dalam, untuk tataran pelaksanaan undang-undang SKN ini masih banyak sekali yang belum diterapkan. Coba kita ambil satu contoh saja. penyediaan sarana prasarana olahraga masih sangat memprihatinkan. Kesenjangan antar daerah di Indonesia masih terpisah dengan jurang yang sangat lebar. Belum lagi masalah kesejahteraan atlet-atlet kita yang dirundung ketidakjelasan akan masa depannya. Semua ini telah diatur dalam undang-undang SKN namun lagi-lagi gagal dalam pengaplikasian.

 

Tak terbantahkan lagi bahwa olahraga sudah menjadi bagian dari kehidupan sebuah bangsa. Kemajuan sebuah bangsa dapat dilihat dari kemajuan olahraganya. Tidak terpungkiri bahwa dunia olahraga Indonesia sudah jauh ketinggalan dari negara-negara lainnya. Oleh karena itu, jika Indonesia masih memiliki hasrat untuk membangkitkan kehormatannya dimata negara-negara lainnya maka Indonesia harus segera berbenah.

 

Tentu dalam rangka pembenahan olahraga, maka pemerintah adalah pihak yang memiliki pengaruh central untuk terwujudnya hal tersebut. Kaitannya dengan pemerintahan yang akan datang maka pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi-Jusuf Kalla perlu mempertimbangkan, merancang kebijakan-kebijakan pemerintahan yang berkaitan dengan dunia keolahragaan kita.

 

Latar belakang capres-cawapres yang bakal memimpin ini memang bukanlah sosok yang pernah bergelut dalam dunia olahraga. Bisa dikatakan bahwa kemungkinan besar mereka tidak/belum tahu banyak tentang dunia olahraga kita secara mendalam. Namun ada hal menarik yang kita nantikan dari kepemimpinan Jokowi. Pada masa kampanye kedua pasangan ini cukup dekat dengan banyak atlet-atlet profesional tanah air. Menariknya, banyak atlet yang pada akhirnya memilih pasangan Capres-Cawapres ini menjadi presiden. Tentulah pilihan ini tidak mungkin tanpa alasan sehingga banyak atlet yang memilih mereka. Dapat disinyalir bahwa para atlet tersebut memiliki harapan yang besar akan perubahan olahraga ketika pasangan ini memimpin. Hal ini pun dibuktikan dengan keluarnya 6 butir visi misi Jokowi di bidang olahraga. (sumber: http:bola.liputan6.com/read/2053270/6-visi-misi-jokowi-jk-di-bidang-olahraga).

 

Adapun isi dari keenam butir visi misi tersebut tidak lain adalah merujuk kepada perbaikan olahraga secara menyeluruh.

 

Dengan mengamati perjalanan kepemimpinan Jokowi selama ini, maka tak salah jika dunia olahraga tanah air menaruh harapan kepadanya. Tantangan tetap ada, namun apabila Jokowi dan kabinetnya bekerja dengan serius maka kemungkinan besar sosok Soekarno akan terlahir kembali dan garuda Indonesia dapat mengangkasa lebih tinggi. Semoga!(analisadaily.com)

 

BERITA TERKAIT

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Lapang Dada

  Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik   Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…

Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

  Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…

Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah

    Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik   Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…

BERITA LAINNYA DI Opini

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Lapang Dada

  Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik   Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…

Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

  Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…

Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah

    Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik   Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…