Kematian Akibat Rokok, Indonesia Jadi Penyumbang Terbanyak

NERACA

 

Tingginya populasi manusia di Indonesia membuat prevalensi perokok semakin meningkat. Saat ini 20 persen kematian pada laki-laki dan 12 persen kematian pada perempuan disebabkan oleh rokok.

 

“Indonesia, negara dengan populasi besar di dunia, mempunyai rata-rata prevalensi perokok yang tinggi (dan semakin meningkat) dan eksposur terhadap perokok pasif. Lebih dari sepertiga jumlah penduduk dari 100 juta orang adalah perokok,” tutur Peter Baldini, chief eksekutif, World Lung Foundation.

 

Menurut Tobacco Atlas, 20 persen kematian pada laki-laki dan 12 persen kematian pada perempuan disebabkan oleh rokok. Diperkirakan lebih dari 190.000 rakyat Indonesia meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan tembakau pada tahun 2012. Penelitian komprehensif tentang penggunaan tembakau di Indonesia pada tahun 2011, telah membuat Global Adult Tobacco Survey (GATS), menerbitkan data-data yang meresahkan.

 

GATS dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bekerjasama dengan National Institute of Health Research and Development (NIHRD – Institusi Peneliti dan dan Pengembangan Kesehatan Nasional) dan Kementerian Kesehatan. Hasilnya, kira-kira dua pertiga (67 persen) laki-laki dewasa dan 2,7 persen perempuan dewasa adalah perokok.

 

GATS juga menemukan fakta bahwa lebih dari 85 persen rakyat dewasa terpapar asap rokok di restoran, lebih dari separuh terpapar karena asap rokok dalam ruang tempat bekerja dan lebih dari 78 persen disebabkan asap rokok dalam rumah.

 

“Kami sangat menghargai pemerintah Indonesia dalam upayanya dan pengerahan sumber daya dalam menjalankan kampanye anti-tembakau media masa nasional. Setelah beberapa dekade dengan salah informasi dan interferensi dari industri tembakau, ini adalah bagian dari usaha yang terus berkembang untuk mengurangi beban kesehatan dan ekonomi yang parah melalui legislasi pengendalian tembakau dan meningkatkan kepedulian melalui iklan dan peringatan grafis pada bungkus rokok,” tambah Baldini.

 

Penggunaan tembakau adalah penyebab utama kematian di dunia sekarang, dan dapat menjadi kontribusi pada lebih dari lima juta kematian setiap tahunnya – satu dari sepuluh penyebab kematian di dunia yang dapat dicegah. Penelitian menunjukkan bahwa peringatan grafis adalah salah satu cara yang efektif untuk membuat orang berhenti merokok. Ini adalah salah satu strategi M-P-O-W-E-R (W=Warn) dari Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) untuk mengurangi konsumsi tembakau.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…