ISKANDARSYAH RAMADHAN DATAU, Ketua Umum Hipmi Jaya - Membangun Jaringan, Kunci Sukses Berbisnis

 

 

Awalnya, ketika terpilih menjadi ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jaya periode 2014-2017 pada Januari lalu, Rama merasa senang, karena berhasil menjadi pemenang untuk memperebutkan kursi Hipmi Jaya-1 yang ditinggalkan Andhika Anindyaguna.

 

Sebab, para kandidat ketua umum lainnya sama-sama kuat dan kreatif. “Tetapi, setelah sehari  terpilih, baru kita mikir wah ini bukannya buat enak-enakan atau gaya-gayaan, tapi ini adalah tanggung jawab besar,” kata Rama Datau, si empu nama lengkap Iskandarsyah Ramadhan Datau.

 

Dia pun membayangkan bahwa terpiih sebagai orang nomor satu di Hipmi Jaya itu berarti harus siap memikul kepercayaan memimpin teman-teman para pengusaha muda yang tergabung di Hipmi Jaya. Tujuannya agar ke depan organisasi bisa menjadi lebih baik lagi dan makin bermanfaat bagi anggota dan masyarakat luas.

 

Diakuinya, masih ada sejumlah program dari pengurus lama yang belum selesai dilaksanakan. Kebetulan dia juga termasuk anggota teras pengurus lalu.  “Iya benar, saya sebelumnya menjabat sebagai wakil bendahara umum Hipmi Jaya di periode 2011-2014. Memang ada beberapa program yang menurut saya baik untuk dilanjutkan dan bahkan diperbaiki. Misalnya, kerja sama antara Hipmi DKI dengan Bank DKI, juga dengan Askrindo untuk pinjaman tanpa anggunan untuk anggota Hipmi Jaya,” kata Rama.

 

Program lainnya adalah re-launching BPR Hipmi Jaya dan sebagainya.  Itu adalah beberapa program yang diluncurkan di periode ketua umum sebelumnya, yang menurut Rama akan baik untuk dilanjutkan dan bahkan disempurnakan lagi, seperti kerja sama itu tidak hanya dengan Bank DKI, tetapi juga bank-bank besar lainnya.

 

Di sisi lain, tentu saja Rama dan kabinetnya juga mempunyai program unggulan. Namun, di tahun pertama kepengurusan, dia akan fokus pada konsolidasi organisasi.  Seperti, pembentukan kepengurusan BPC BPC Hipmi di 5 wilayah DKI Jakarta, dan pokja-pokja.  Selain itu juga konsolidasi sesama bidang-bidang yang ada di Hipmi Jaya agar bagaimana bisa menelorkan program-program yang bisa bermanfaat tidak hanya untuk anggota Hipmi Jaya saja, tetapi juga bermanfaat untuk teman-teman pengusaha muda lainnya, bahkan untuk masyarakat luas.

Di tahun pertama ini dia juga akan banyak melakukan kunjungan atau audiensi kepada Pemerintah Daerah di DKI Jakarta sebagai salah satu mitra utama kita dalam menjalankan program yang ada. “Saya juga akan memperkenalkan Hipmi Jaya kepada perusahaan-perusahaan besar yang ada di DKI ini baik swasta ataupun BUMN,” ujarnya.

Menurut dia, pihaknya sudah melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Juga dengan para kepala dinas dan Kepala BKPM Mahendra Siregar. Dengan Kepala BKPM, Hipmi Jaya sudah bersepakat untuk menjalankan  program bersama dalam rangka persiapan menghadapi AEC 2015 nanti. “Kami juga sudah melakukan audiensi dengan pak menteri perdagangan M Lutfi,” kata dia.


Selain ber-audiensi dengan pihak pemerintah, d antara program unggulan Rama adalah Coffee Talk. Apa itu? Coffee Talk adalah suatu small discussion  antara para anggota Hipmi Jaya dengan seorang pengusaha sukses, bisa dari salah seorang senior Hipmi ataupun bukan Hipmi dan bahkan dengan direksi-direksi BUMN ataupun perusahaan besar lainnya.

 

Di Coffee Talk ini, kata Rama yang juga direktur di beberapa perusahaan Grup Gobel International, jumlah anggota Hipmi Jaya yang bisa mengikuti dibatasi maksimal sampai dengan 20 orang per-sesi. “Kenapa dibatasi, agar diskusinya bisa lebih fokus dan nyaman. Soalnya kalau terlalu banyak, yang sudah-sudah pada tidak fokus dan bahkan banyak yang pada sibuk sendiri, he he he he he….,” katanya sambil tertawa lebar.

Sampai saat ini, sudah dua kali Coffee Talk. Pertama kali dengan Abdul Latief (pendiri Hipmi dan juga pemilik Pasaraya dan Hotel Ambhara) dan yang kedua dengan Rosan Roeslani (senior Hipmi dan pemiliki Recapital group serta klub sepakbola Inter Milan). “Itu kurang lebih fokus kami di tahun pertama,” kata dia.

 

Di tahun kedua dan ketiga Rama  pun akan mulai lebih banyak melakukan program yang sifatnya terbuka tidak hanya untuk anggota Hipmi Jaya saja tapi juga buat masyarakat yang bertujuan agar menjadi inkubator para pengusaha pemula/UKM.
Tentunya program unggulan di tahun pertama seperti coffee talk dan lain-lain akan tetap dijalankan, karena itu akan lebih fokus manfaatnya untuk para anggota Hipmi Jaya.

Rama sedikit memberi bocoran, bahwa Hipmi Jaya bisa bergerak mandiri secara keuangan.

 

Jadi, apa target utama dari kepengurusan Rama sekarang? Ditanya demikian, dia menjawab, targetnya adalah dapat memberikan suatu manfaat nyata kepada teman-teman pengurus dan anggota Hipmi Jaya khususnya para start ups dan pengusaha kecil menengah. Sebagai organisasi kader, dia juga berharap Hipmi Jaya dapat mencetak kader-kader pengusaha yang tangguh. “Saya juga ingin di kepengurusan sekarang ini nanti kami dapat meninggalkan suatu program nyata yang manfaatnya bisa dirasakan oleh kepengurusan Hipmi Jaya berikutnya,” tutur bapak dari Kenzie dan Kenzo ini.

Untuk menjalankan program-progam unggulan, Rama acapkali berdiskusi dengan senior-senior di Hipmi Jaya juga. Karena untuk bisa mewujudkan program ini  diperlukan dukungan dari semua pihak termasuk para senior. Gagal atau tak terlaksana? “Hmm… terus terang saat ini tidak ada kata kalau tidak bisa tercapai dalam kamus saya, hehehehehe…. Plan B pasti akan selalu ada laah, kita sebagai pengusaha harus banyak plan bukan hanya sampai B saja, tapi sampai Z kalau perlu, hahahahaha…..,” kata Rama dengan suara lepas.

Rama menjamin, tidak akan ada kepentingan antara perusahaan yang dipimpinnya dengan kepengurusan Hipmi Jaya.   Lagi pula, kata dia, perusahaan yang dijalankannya itu tak bersinggungan dengan Hipmi Jaya, apalagi dengan instansi di Pemprov DKI. Tak mau naïf, dia mengakui, tentu ada manfaat bagi Rama atas keberadaannya di Hipmi Jaya maupun di perusahaan.

  
Tentunya networking yang dibangun Hipmi Jaya akan menambah networking di kalangan pengusaha-pengusaha baik yang masih aktif sebagai pengurus Hipmi maupun para senior-senior yang sudah menjadi pengusaha besar saat ini.  “Karena menurut saya, dalam kita berbisnis, networking adalah salah satu aset terpenting kita,” kata pria kelahiran Jakarta 34 tahun silam.


Soal kepentingan perusahaan dan Hipmi Jaya, bagi Rama tak masalah juga untuk seseorang bisa mendapatkan manfaat untuk usahanya dengan dia aktif berorganisasi di Hipmi. “Karena memang itulah tujuan utama kita ber-Hipmi, yaitu bisa membantu mengembangkan usaha kita,” tuturnya.

Figur Panutan

Bagi Rama, para senior, sesepuh, juga bahkan kakeknya adalah deretan para figur yang bisa dijadikan panutan. “Panutan saya ada beberapa orang, salah satunya adalah kakek saya sendiri Drs Thayeb Mohammad Gobel,” katanya.

Kenapa? Dia melihat bagaimana sang kakek sebagai seorang pengusaha yang memulai usahanya dari nol, dulu sangat dikenal tegas dan galak kepada karyawannya. Akan tetapi dia sangat dicintai oleh karyawannya. Bahkan sampai sekarangpun para karyawan maupun serikat buruh di perusahaan-perusahaan kami masih selalu rutin membacakan doa untuk beliau setiap malam Jumat di kantor-kantor.

“Dan itu tanpa ada satu orang anggota keluarga maupun direksi yang selalu hadir di masjid di kantor. Jadi itu benar-benar ketulusan para karyawan, padahal sebagian besar dari mereka tidak mengenal langsung kakek saya,” kata alumnus perguruan Al Azhar Pejaten ini.


Tokoh lain yang menurut dia pantas dijadikan rujukan adalah para senior Hipmi seperti mantum (mantan ketua umum) Erwin Aksa,  mantum dan juga Menteri Perdagangan M Lutfi, juga Rosan Roeslani dan lain-lain.

Rama menjelaskan, dirinya memang merupakan keluarga berlatar belakang pengusaha. Sang ayah, Sutomo Datau, adalah seorang pengusaha yang memulai usahanya dari nol. Keluarga ibu juga keluarga pengusaha, lalu kakek dari ibunda adalah pelopor industri elektronika di Indonesia dengan merek Panasonic. “Om saya Rachmat Gobel juga, tapi, istri saya bekerja untuk saya…. He he hehe.. alias ibu rumah tangga,” kata ayah dari dua laki-laki, Kenzie (6) dan Kenzo (4). (saksono)



ISKANDARSYAH RAMADHAN DATAU

 

Tempat & tgl lahir      : Jakarta, 22 Juli 1980

Ayah                            : Sutomo Datau

Anak                            : Kenzie (6)

                                      Kenzo (4)

PENDIDIKAN:

  • SD Al-Azhar Kemang
  • SMP Al-Azhar Pejaten
  • International School of Singapore
  • Sydney Institute Business of Technology (SIBT),

            Central Queensland University

 

RIWAYAT PEKERJAAN:

2006  - 2007                Management trainee PT Panasonic Manufacturing Indonesia

2007 – 2011                Asisten Presdir PT Gobel International

2010 – sekarang         Direktur PT Mitra Raharja Sejahtera

2011 - sekarang          Direktur Pengembangan Bisnis PT Gobel International

2011 – sekarang         CEO & Owner PT Poguyaman

2011 – sekarang         Direktur Sports Inisiatives, USA

2013 – sekarang         Direktur Pemasaran PT Gobel Dharma Nusantara

 

ORGANISASI:

2008 – 2011                Ketua Kompartemen Industri dan Pengembangan Industri BPD                                           Hipmi Jaya

2011 – 2014                Wakil Bendahara Umum BPD Hipmi Jaya

2014 – 2017                Ketua Umum BPD Hipmi Jaya 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…