Pemerintah Menyerap Rp15 Triliun dari Lelang Obligasi

NERACA

Jakarta - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp15 triliun dari lelang lima seri obligasi negara pada Selasa melalui penawaran yang masuk lebih dari Rp31,08 triliun. Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (2/9), menyebutkan jumlah Rp15 triliun antara lain berasal dari seri SPN03141203 sebesar Rp1 triliun.

Imbal hasil rata-rata tertimbang seri itu sebesar 5,95 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 5,99 persen. Obligasi ini jatuh tempo 3 Desember 2014. Jumlah penawaran masuk untuk seri itu sebesar Rp2,20 triliun lebih dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,00 persen dan terendah 5,85 persen.

Selain itu berasal dari seri SPN12150903 sebesar Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,93 persen dan imbal hasil tertinggi dimenangkan sebesar 6,96 persen. Obligasi ini jatuh tempo 3 September 2015. Jumlah penawaran masuk untuk seri ini Rp3,63 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 7,05 persen dan terendah 6,80 persen.

Sementara itu jumlah diserap untuk seri FR0067 sebesar Rp1,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,04 persen, imbal hasil tertinggi dimenangkan 9,06 persen. Obligasi ini jatuh tempo 15 Februari 2044. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp2,99 triliun dengan imbal hasil tertinggi masuk 9,25 persen dan terendah 8,90 persen.

Sementara jumlah dimenangkan untuk seri FR0069 sebesar Rp4,10 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,99 persen dan imbal hasil tertinggi dimenangkan 8,03 persen. Obligasi ini jatuh tempo 15 April 2019. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp7,68 triliun lebih dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,12 persen dan terendah 7,96 persen.

Sementara jumlah dimenangkan untuk seri FR0070 sebesar Rp2,30 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,22 persen dan imbal hasil tertinggi dimenangkan 8,22 persen. Obligasi ini jatuh tempo 15 Maret 2024. Penawaran masuk untuk seri ini sebesar Rp6,60 triliun lebih dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,40 persen dan terendah 8,16 persen.

Sementara jumlah dimenangkan untuk seri FR0071 sebesar Rp3,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,54 persen dan imbal hasil tertinggi dimenangkan 8,56 persen. Obligasi ini akan jatuh tempo 15 Maret 2029. Penawaran masuk untuk seri ini Rp7,98 triliun lebih dengan imbal hasil tertinggi masuk 8,70 persen dan terendah 8,52 persen.

Jumlah dana yang diserap dalam lelang itu sebesar Rp15 triliun lebih besar dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp10 triliun. Penjualan obligasi negara melalui lelang tersebut ditujukan untuk memenuhi sebagian target pembiayaan dalam APBN Perubahan 2014. [ardi]

BERITA TERKAIT

Bantu Ciptakan Masyarakat Unggul - Kemendes PDTT Beri Bantuan 10 Perpustakaan Desa di Lombok

Sebanyak 10 perpustakaan desa dan 5 taman baca masyarakat di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menerima bantuan buku bermutu dari Perpustakaan…

Tarik Investasi Butuh Kolaborasi Antardaerah

    NERACA Solo – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa upaya menarik masuknya investasi membutuhkan kolaborasi antardaerah…

Rumah Dinas Menteri di IKN Dipastikan Rampung Juli

  NERACA Kaltim – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan progres pengerjaan rumah dinas 36 menteri Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Bantu Ciptakan Masyarakat Unggul - Kemendes PDTT Beri Bantuan 10 Perpustakaan Desa di Lombok

Sebanyak 10 perpustakaan desa dan 5 taman baca masyarakat di Kabupaten Lombok Utara (KLU) menerima bantuan buku bermutu dari Perpustakaan…

Tarik Investasi Butuh Kolaborasi Antardaerah

    NERACA Solo – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa upaya menarik masuknya investasi membutuhkan kolaborasi antardaerah…

Rumah Dinas Menteri di IKN Dipastikan Rampung Juli

  NERACA Kaltim – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan progres pengerjaan rumah dinas 36 menteri Indonesia…