Kualitas IPM Penduduk Kabupaten Kuningan Masih Rendah

Kuningan – Laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali bisa mempengaruhi tingkat ekonomi masyarakat sehingga berdampak pada grafik kesejahteraan penduduk. Apalagi saat ini, gaung penekanan laju penduduk lewat program Keluarga Berencana (KB), termasuk di Kuningan kurang greget. Kepala Perwakilan BKKBN Jabar, Siti Fatonah, di sela-sela Rakerda Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Kesehatan Kabupaten Kuningan, Rabu (16/4), di Lembah Ciremai, mengatakan, anggaran untuk mendukung program KB saat ini diarahkan untuk dinaikan secara signifikan. Pasalnya, laju pertumbuhan penduduk saat ini sudah tidak bisa dikendalikan.

“Ada beberapa faktor yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk ini semakin tumbuh drastis, salah satunya yaitu dari pergaulan remaja yang ternyata sangat bebas. Mereka bergaul sampai kepada pola hidup seks bebas diluar nikah, penyalahgunaan narkoba dan lainnya. Di usia 14 tahun, sangat rentan untuk melakukan hal bebas itu, dan juga pernikahan dini. Makanya Kami sangat menekankan adanya penyuluhan yang serius,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Kuningan H. Acep Purnama mengatakan, hal tersebut adalah masalah besar dan harus dihadapi oleh semua sektor. Baik lingkup Dinas Kesehatan, BKBPP, BPJS sampai ke tingkat kecamatan dan desa harus bersama-sama mensukseskan program KB tersebut.

Jika dilihat dari Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) dari sisi kualitas hidup, ternyata kualitas kehidupan masyarakat Kuningan, terutama dari sisi daya beli masih sangat rendah. Ternyata dari hasil sensus, IPM Kuningan dari kualitas penduduk baru 73,36 poin, lebih rendah dari yang ditargetkan sebesar 80 poin.

“Meskipun pencapaian Kuningan ini baik, tapi Kita tidak boleh lengah, karena masih banyak masalah dihadapan Kita, diantaranya, kualitas penduduk yg diukur IPM itu tadi. Berarti masih banyak yang harus dikejar, terutama dari sektor daya beli,” ujar Wabup Acep.

Untuk kesadaran ber-KB sendiri, di Kuningan masih didominasi oleh metode hormonial (Pil dan Suntik), yaitu sebanyak 129.729 peserta dari total 173.497 peserta. Kesadaran pria untuk melakukan KB dengan cara MOP sangat rendah, hanya 311 peserta MOP. “Ini harus terus diberikan pengertian, jika pria ber-KB itu tidak akan menimbulkan hal-hal buruk, justru sangat aman dan membantu isteri juga,” paparnya.

Dari laju penduduk yang tidak terkendali tersebut, terutama pada keluarga pra sejahtera berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil. Melihat perkembangan zaman, aspek pendidikan, kesehatan, terutama kebutuhan pokok selalu merangkak naik. Ketika laju pertumbuhan tidak segera diantisipasi, maka secara logika angka penduduk miskin akan semakin bertambah.

Lebih dari 10 tahun, gaung program KB semakin kendor, termasuk dalam memberikan program gratis kepada para PUS dari kalangan Pra Sejahtera. Angka melahirkan di Kuningan pun semakin tidak terbendung. Di satu sisi, ada upaya penekanan, tapi di sisi lain pemerintah ‘seolah’ membebaskan masyarakat untuk terus melahirkan dengan pemberian gratis biaya melahirkan untuk semua kalangan.

BERITA TERKAIT

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PHE ONWJ Raih 3 Penghargaan Dalam Ajang Global CSR and ESG Awards 2024

NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…

Raih Award Pembangunan Ekonomi Daerah 2024: - Kota Depok Terbaik Indonesia Turunkan Kemiskinan

NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…