Ramadhan tahun ini, terutama menjelang Idul Fitri, kerap terjadi kenaikan penggunaan kebutuhan energi listrik jelang sahur.
Data PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) menunjukkan, pada Minggu (31/7) pukul 19.00, konsumsi listrik sebesar 5.268 MW. Akan tetapi, satu hari berikutnya, yaitu Senin (1/8) atau hari pertama Ramadhan, pada pukul 19.00, penggunaan listrik naik 675 MW atau menjadi 5.943 MW.
Deputi Manajer Komunikasi PT PLN DJBB, Adang Djarkasih, mengemukakan, naiknya konsumsi listrik pada Ramadhan, umumnya, terjadi pada beberapa waktu, yaitu magrib, Isya, atau saat salat Tarawih. "Saat Isya dan Tarawih, banyak warga yang berangkat ke masjid. Biasanya masyarakat menyalakan lampu untuk menerangi rumahnya meskipun kondisinya kosong. Ini yang membuat naiknya konsumsi listrik," paparnya.
Memang, sebelum Ramadhan, aliran listrik sempat terputus. Terputusnya aliran listrik karena gangguan transmisi. "Salah satu tower kami terkena benang layang-layang. Jadi Nah, selama Ramadhan, kami berupaya supaya tidak terjadi gangguan,”janji Adang.
NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…
NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…
NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…
NERACA Malang - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT…
NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…
NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…