Stimulasi Industri Lokal Berinvestasi - Ponsel Impor Akan Kena Pajak Barang Mewah 20%

NERACA

Jakarta - Dalam rangka mengurangi importasi telepon genggam atau posnel dan meningkatkan investasi produsen ponsel di dalam negeri, pemerintah akan mengenakan pajak pertambahan nilai atas barang mewah (PPnBM) sebesar 20%. Menteri Perindustrian M.S Hidayat mengatakan, pemerintah ingin memberikan kesempatan industri nasional agar tetap tumbuh. Saat ini, ada 4 produsen ponsel yang telah berinvestasi di dalam negeri.

“Kami akan memberikan PPnBM senilai 20% bagi ponsel impor yang beredar di pasar dalam negeri. Hal ini merupakan upaya untuk mempercepat investasi produsen ponsel di Indonesia. Sekarang ada 4 perusahaan ponsel yang telah menanamkan modalnya dan memasarkan produknya di dalam negeri seperti Axio, ti-phone, Evercross dan Polytron. Insentif akan diberikan kepada investor ponsel agar industrinya semakin tumbuh,” paparnya di Jakarta, Senin (7/4).

Saat ini, menurut Hidayat, pihaknya akan menghitung nilai produk ponsel yang akan diberikan PPnBM. “Usulan batas atas dan batas bawah produk ponsel yang dikenakan PPnBM 20% sedang dihitung oleh Dirjen terkait. Pada dasarnya, semua ponsel impor nantinya akan menerima PPnBM 20% karena tergolong barang mewah,” ujarnya.

Hidayat menambahkan, produsen ponsel yang akan berinvestasi diberikan insentif dan perlindungan serta kepastian usaha karena tidak akan rugi berinvestasi di Indonesia. “Bagi sektor industri yang dibutuhkan oleh Indonesia dan mau berinvestasi akan diajak berunding untuk menyepakati insentif yang akan diperoleh. Investasi yang masuk diharapkan sesuai dengan kebutuhan pasar dalam negeri dan investor tidak akan mengalami kerugian,” ujarnya.

Sebelumnya beberapa produsen telepon seluler (ponsel) berkomitmen untuk membangun pabrik untuk produk-produknya di Indonesia. Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) C. Triharso, mengatakan, yang jelas sudah ada Axio, Polytron, Cross dan Advan berniat membangun pabriknya di Indonesia."Itu sudah pembicaraan dan mereka komitmen untuk membuat itu," ujarnya.

Menurut Triharso, setelah Axioo membangun pabriknya di Indonesia, Polytron akan menyusul. Sebagai bukti keseriusan, Polytron sendiri telah mulai melakukan riset dalam pembuatan chasing, mesin, speaker dan headset."Mungkin setelah Polytron itu menyusul Advan dan Cross," lanjut dia.

Axioo sendiri telah mengajukan produksi 5 ribu unit ponsel per bulan, sedang Polytron ditargetkan bisa memproduksi sebanyak 30 ribu unit per bulan. "Itu karena mereka melihat pasar untuk produk mereka disini sudah bagus,"kata dia.

Triharso sendiri menjelaskan kendala yang dihadapi Indonesia dalam pembuatan komponen untuk telepon seluler khususnya karena kalah bersaing China. Bahkan di China sendiri, industri rumahan telah mampu memproduksi komponen-komponen elektronik seperti untuk ponsel."Indonesia sendiri sebenarnya sudah bisa membuat komponen-komponen tersebut, namun di dalam negeri belum ada yang berani memesan, yang ada malah diekspor ke luar," tandasnya.

Kawasan Industri

Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus memaparkan kalau Maspion Group, salah satu perusahaan nasional, berencana membangun suatu kawasan industri di wilayah Kendal, Jawa Tengah. Rencananya di kawasan tersebut menjadi lokasi produksi produk kebutuhan rumah tangga andalan Maspion. "Nanti  di sana kami bangun pabrik panci teflon,elektronik,seterika,plastik,kipas angin, stainless steel,alumunium dan lain-lain,"ujar Alim.

Pembangunan kawasan industri ini diharapkan mampu menyerap 10 rihu tenaga kerja kurun 4 hingga 5 tahun.Namun Alim masih enggan menjelaskan detail nilai investasi pusat industri Maspion tersebut. "Kalau sudah oke, pembangunannya paling hanya membutuhkan waktu 1 tahun,"lanjutnya.

Perihal pemilihan lokasi di Kendal ketimbang Surabaya, seperti pabrik Maspion sebelumnya berada, Alim mengaku itu karena upah minimum rata-rata (UMR) di wilayah tersebut masih tergolong kecil hanya sekitar Rp 900 ribu per pekerja bila dibandikan dengan UMR di Surabaya yang mencapai Rp. 1,74 juta."Ini kan bedanya sekitar 30%. Nanti juga diharapkan kawasan ini dapat menambah kapasitas produksi sekitar 30% dari yang ada saat ini," tutur dia.

Produksi produk di kawasan industri ini nantinya akan memenuhi permintaan produk Maspion Group untuk wilayah DKI Jakarta,Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Kalau Jawa Timur kan sudah ada pabriknya di Surabaya,"jelasnya.Maspion Group saat ini mampu menghasilkan produk seperti kipas angin sebanyak 6 juta unit per tahun dan seterika sebanyak 15 juta unit per tahun.

Sementara itu, tren pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terjadi dalam sebulan terakhir ini. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi industri elektronik dalam negeri. Soalnya, sebagian besar komponen elektronik yang dibutuhkan masih impor.

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…