NERACA
Jakarta – Meskipun diterjang berbagai sentimen negatif dari kenaikan BI Rate dan inflasi sepanjang tahun 2013, kemudian ditambah terkoreksinya nilai tukar rupiah tidak mempengaruhi kokohnya kinerja industri semen sebagai penggerak roda infrastruktur dan perekonomian nasional. Tengok saja, laba bersih PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sepanjang tahun 2013 sebesar Rp 5,37 triliun atau tumbuh 10,8% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp4,84 triliun. Sementara, laba bersih per saham dasar meningkat dari Rp817 menjadi Rp905.
Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk Dwi Soetjipto mengatakan, sepanjang 2013 perseroan berhasil membukukan pendapatan Rp24,5 triliun atau naik 25% dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp19,5 triliun,”Total volume penjualan 27,81 juta ton, meningkat 27% dibanding 2012 sebanyak 21,9 juta ton," kata Dwi di Jakarta, kemarin.
Menurut Dwi, volume penjualan semen domestik tercatat 25,4 juta ton atau meningkat 13,2%. Dengan demikian pangsa pasar perseroan meningkat menjadi 44% dibanding 2012 yang tercatat sebesar 41%,”Kinerja perseroan lainnya seperti EBITDA mencapai Rp8,1 triliun atau meningkat 17,9 persen dibanding 2012 Rp6,8 triliun. EBITDA margin dapat dipertahankan di kisaran 33 persen dan net margin sebesar 22%," tuturnya.
Pada tahun ini, kata Dwi, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 31,8 juta ton atau meningkat 1,8 juta ton dari tahun sebelumnya. Perseroan menargetkan produksi mencapai 40 juta ton di 2017 melalui pembangunan sejumlah pabrik baru,”Perseroan akan fokus pada daerah yang selama ini menjadi pasar utama sembari mengembangkan ke daerah baru,”ungkapnya.
Pertumbuhan laba juga dialami kompetitornya sesama perusahaan semen milik pemerintah yaitu PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Disebutkan, perseroan mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp312,18 miliar atau naik 4,57% dari tahun sebelumnya Rp298,51 miliar.
Peningkatan laba tersebut ditunjang dengan penjualan bersih perseroan yang meningkat dari tahun sebelumnya jadi Rp1,16 triliun. Beban pokok penjualan naik jadi Rp706,40 miliar dari sebelumnya Rp607,84 miliar di akhir 2012. Beban usaha perseroan naik dari Rp122,70 miliar menjadi Rp133,03 miliar. Sementara pendapatan menjadi Rp71,29 miliar dari tahun sebelumnya Rp28,35 miliar. Total aset hingga akhir tahun lalu menjadi Rp2,71 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,20 triliun.
Sebagai informasi, tahun ini peningkatan permintaan semen di Indonesia diperkirakan mencapai 63 juta ton atau tumbuh sebesar 6% dari permintaan tahun lalu sebesar 59 juta ton. Terus meningkatnya, permintaan semen di Indonesia, tentunya akan memicu perusahaan semen di Indonesia meningkatkan kapasitas produksi dan membangun pabrik baru. Maka untuk memenuhi memenuhi sebesar 49% dari perkiraan permintaan semen tanah air. PT Semen Indonesia Tbk sebagai leader market terus meningkatkan kapasitas produksi sebesar 10% dari total produksi tahun lalu.
Hal yang sama juga bakal dilakukan PT Semen Baturaja Tbk yang akan terus memacu kapasitas produksinya. Maka dengan demikian, Kondisi ini, tentunya akan memberikan sentiment positif terhadap kinerja sahamnya di pasar modal. (bani)
Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…
NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…
NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…
Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…
NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…
NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…