Baru saja saya mengikuti diskusi kecil terkait tentang adanya pemimpin-pemimpin kontroversial. Pertanyaan yang muncul di dalam diskusi itu, mengapa ada pemimpin yang kadang pikirannya aneh, yaitu tidak sejalan dengan arus pikiran orang pada umumnya. Mereka disebut nyleneh, tidak umum, sehingga tidak mudah dipahami orang lain atau oleh mereka yang sedang dipimpinnya sendiri.
Pemimpin yang mampu berpikir dan mengambil tindakan kontroversial seperti dimaksud jumlahnya tidak banyak. Dalam diskusi itu muncul beberapa nama yang disebut, misalnya Ir. Soekarno, presiden RI yang pertama, dan juga Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid. Dua pemimpin bangsa ini terasa sekali memiliki pikiran-pikiran yang kontroversial. Ir. Soekarno, misalnya, kebijakan-kebijakannya jauh melampaui pikiran pemimpin lainnya. Walaupun Indonesia pada waktu itu masih belum memiliki kekuatan yang cukup, presiden Ir. Soekarno berani mengambil kebijakan keluar dari PBB.
Kebijakan yang bersifat kontroversial lainnya lagi misalnya, Presiden Soekarno berani membuat tiga poros kota, yaitu Jakarta, Peking, dan Moskow. Kebijakan yang kontroversial itu sudah barang tentu memperoleh perlawanan dari berbagai tokoh lainnya. Akan tetapi, Ir. Soekarno tidak menjadikan kebijakannya itu dibatalkan. Presiden pertama Republik Indonesia ini memiliki keberanian yang luar biasa, termasuk menanggung berbagai resikonya.
Presiden yang disebut dan dianggap kontroversial lainnya adalah KH Abdurrahman Wahid. Presiden ke empat RI ini tidak terlalu lama memegang jabatannya. Akan tetapi, dalam waktu yang relatif singkat itu, Gus Dur membuat kebijakan-kebijakan yang bersifat tidak biasa. Misalnya, berkali-kali dengan mudah mengganti menterinya. Gus Dur juga membubarkan departemen yang dianggap tidak terlalu penting. Padahal departemen yang dibubarkan dimaksud sudah ada sejak lama. Selama ini, tidak banyak pemimpin yang berani mengambil kebijakan yang dampak sosialnya amat luas.
Pemimpin yang berkeinginan untuk melakukan perubahan memang harus berani memproduk pikiran-pikiran aneh, dalam arti bahwa, pikiran dimaksud belum dimiliki oleh masyarakat yang dipimpinnya. Memang resikonya, pemimpin yang kaya ide dan kebijakan kontroversial akan selalu menjadi bahan perbincangan dan bahkan juga akan mendapatkan perlawanan, baik dari dalam maupun dari luar. Namun sebenarnya pikiran kontroversial itu akan menjadi kekuatan untuk menggerakan mereka yang sedang dipimpinnya itu sendiri.
Apapun yang bersifat kontroversial biasanya akan menjadikan banyak orang berpikir, sekalipun resikonya masyarakat menjadi terbelah, yaitu ada yang tidak setuju dan kemudian menghambat atau bahkan melawan, atau sebaliknya, muncul pula orang yang mendukung. Pro kontra dalam setiap komunitas, manakala berhasil dikelola secara tepat akan melahirkan suasana dinamis yang dibutuhkan oleh organisasi, baik pada skala kecil maupun besar. Dengan pikiran-pikiran kontroversaial yang dikembangkan oleh pimpinannya, maka komunitas akan hidup dan berkembang.
Sebaliknya seorang pemimpin yang tidak mampu melahirkan ide, pikiran, dan kebijakan yang kontroversial, maka komunitas yang dipimpinnya akan tenang, stabil, tetapi juga akan berakibat stagnan. Organisasinya akan berjalan, tetapi hanya akan bersifat rutin dan kurang mengalami kemajuan. Selain itu, pemimpin yang tidak cakap memproduk pikiran dan kebijakan kontroversial biasanya akan dijadikan, oleh anak buahnya, sebagai bahan isu. Oleh karena itu, pemimpin harus piawai melahirkan isu yang kontroversial, untuk menggerakkan orang, selain juga agar pemimpin yang bersangkutan tidak diisukan dengan cara yang aneh-aneh. Wallahu a’lam. (uin-malang.ac.id)
Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…
Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…
Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…
Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…
Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…
Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…