TANGKAL KEMISKINAN - Berharap pada Wira Usahawan Muda

TANGKAL KEMISKINAN

Berharap Kepada Wira Usahawan

Yang ideal bagi Indonesia, jumlah pengusaha atau wiraswasta disbanding jumlah penduduknya adalah 2%.  Data yang dipunyai Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, saat ini jumlah wira usaha di Indonesia 1,64%.

Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan berharap, jumlah 2% dapat dipenuhi waktu tak sampai setahun, tapi dalam beberapa bulan saja. “Diharapkan pada bulan Maret mendatang jumlah pengusaha bisa mencapai 2%,” kata Menteri Koperasi, saat pembukaan Wirausaha  Mandiri Expo 2014 di Istora Senayan, Rabu (15/1).

Menurut Syarif, upaya mencetak wira usaha tak boleh berhenti. Sebab, semua meyakini, peranan wira usaha adalah mampu menopang perekonomian nasional. Pameran itu digelar bersama Bank Mandiri dan Kementerian Koperasi dan UKM. Dia berharap, forum itu mampu mencetak banyak wirausaha baru. Merekalah yang akan membantu negara memenuhi jumlah minimal pengusaha, yaitu 2%.

Bahkan, saat meresmikan Wira Usaha Mandiri Expo 2014 tersebut,  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan para wira usahawan layak dijuluki sebagai pahlawan. "Wirausahawan adalah pahlawan sebenarnya. Pahlawan bisnis. Pahlawan ekonomi dan pahlawan pembangunan. Mengapa? Wirausahawan itu bukan hanya mencari dan menunggu peluang, tetapi mereka menciptakan peluang," kata Presiden.

Itu sebabnya, Presiden optimistis peluang kewirausahaan di Indonesia sangat terbuka lebar dan berkembang hingga berpotensi menciptakan banyak lapangan kerja. Bahkan, kata dia, jika pada 2013 jumlah kelas menengah yang juga kaum konsumen di Indonesia mencapai 50 juta jiwa. Angka itu diperkirakan membengkak berlipat-lipat hingga mencapai angka 125 juta orang.

"Tiap tahun banyak sekali angkatan kerja yang mencari pekerjaan. Saya sebagai Presiden setiap saat memikirkan bagaimana menyerap, menampung dan memberikan lapangan pekerjaan kepada mereka. Pertanyaannya kemudian apakah di Indonesia ini masih bisa berkembang usaha-usaha mandiri. Jawaban saya adalah masih, peluang dan kesempatan masih terbuka. Makin ke depan makin terbuka peluang itu," katanya. Kepada para wirausahawan, Presiden pun berharap, mereka akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan.

Wirausaha Mandiri Expo adalah salah satu rangkaian dari program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dan Mandiri Young Technopreneur (MYT) 2013 yang menghadirkan aneka produk dan jasa yang ditawarkan oleh para finalis WMM & MYT 2013. Acara itu juga dihadiri para alumni WMM 2007-2012 dan Mitra Binaan Bank Mandiri. Kementerian Koperasi dan UKM bersama Bank Mandiri menggagas diadakannya Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yaitu program yang bertujuan mengembangkan wirausaha pemula di Indonesia.

“Program WMM dan MYT ini dapat mendorong generasi muda Indonesia berwiraswasta  sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada ketersesdiaan lapangan pekerjaan,” kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Mansury.

Untuk tahun ini, WMM diikuti oleh 6.725 mahasiswa dari 516 perguruan tinggi di Indonesia. Sedangkan MYT diikuti 837 tim. Jumlah peserta kali ini meningkat drastis. Pada 2012 sebanyak 4.725 mahasiswa, dan 2011 tercatat 3.751 mahasiswa. “Acara ini juga untuk mempersiapkan  generasi muda Indonesia dalam menghadapi Asean Economic Communities (AEC) tahun 2015 nanti, khususnya dalam hal persaingan global di bidang jasa, investasi, modal kerja dan tenaga kerja dari dan keluar negeri sebagai akibat dari implemetasi zona perdagangan bebas,” ujarnya.  

Wira Usaha Mandiri Expo 2014 juga menyelenggarakan sejumlah pelatihan (workshop) bertajuk Future Entrepreneur dan Creative & Global Entrepreneur. Juga  talkshow yang menghadirkan sejumlah wirausaha senior yang sukses. Temanya antara lain, Strategi dan Tantangan Mengembangkan StartUp Digital, Memenangkan Persaingan Melalui Konten Kreatif, serta Online Business. (saksono)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…