Bangun Pabrik Baru, Tjiwi Kimia Gadaikan Saham

NERACA

Jakarta - PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) menyuntikkan modal kepada anak usahanya, PT OKI Pulp & Paper Mils (OKI) untuk mendukung proyek pembangunan pabrik pulp di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Rencananya, pabrik baru ini memiliki kapasitas produksi 2 juta ton per tahun. Informasi ini disampaikan manajemen perseroan dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (6/1).

Disebutkan, total investasi untuk proyek pembangunan pabrik pulp tersebut adalah US$2,64 miliar. Untuk memenuhi dana tersebut, OKI telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan salah satu kreditur (perbankan), yakni China Development Bank Corporation (CDB) sebesar US$ 1,8 miliar. Adapun obyek rencana transaksi yang akan dilakukan perseroan adalah penambahan modal saham, gadai saham, dan komitmen pembiayaan oleh perseroan sebagai jaminan pelunasan utang atas pinjaman yang diterima OKI.

Kepemilikan saham perseroan dalam OKI per 31 Juli 2013 adalah 35,29% atau sebanyak 300.000 saham dengan nilai nominal setiap saham Rp1 juta atau seluruhnya senilai Rp300 miliar. Jumlah penyertaan modal saham yang akan dilakukan perseroan secara bertahap hingga tahun 2016. Adapun jumlah penyertaan modal saham perseroan pada OKI seluruhnya sampai dengan tahun 2016 sebanyak US$407 juta.

Jumlah tersebut terdiri dari modal saham saat ini US$30,16 juta, dan penambahan modal saham US$377,1 juta. Seluruh modal saham tersebut akan digadaikan dengan nilai penjaminan sebesar nilai nominalnya.

Selain itu, perseroan juga memberikan komitmen pembiayaan proyek mengenai kesanggupan untuk menyediakan self financing sebesar porsi own share. Perseroan juga berencana menanggung apabila terjadi cost over run pada saat pembangunan proyek serta menyediakan dana apabila terjadi cash deficiency untuk pembayaran seluruh kewajiban kepada kreditur/bank. Termasuk kekurangan biaya operasional selama proyek OKI beroperasi.

Diketahui, perusahaan yang bergerak di bidang industri kertas dan pengemas ini pada semester pertama 2013 ini mencatatkan laba bersih sebesar US$22,02 Juta atau US$0,016 per saham. Laba bersih  perseroan di periode ini menunjukkan penurunan kinerja perseroan sebesar 37,85% jika dibandingkan dengan laba bersih yang diperoleh pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$35,43 juta atau US$0,026 persaham.

Hal ini disebabkan menurunnya pendapatan pokok perseroan menjadi US$662,29 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$709,91 juta. Adapun beban pokok perseroan mengalami penurunan dari US$587,83 juta menjadi US$560,91 juta. Sementara beban usaha perseroan mengalami kenaikan dari US$62,07 juta menjadi US$64,96 juta. Begitu juga dengan beban bunga yang harus ditanggung perseroan, juga mengalami kenaikan menjadi US$27,88 juta dari US$18,21 juta pada periode yang sama tahun lalu. (lia)

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…