Sukabumi - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Sukabumi Andri L Kusumah menyatakan, komitmen pembinaan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terus dilanjutkan. Pernyataan tersebut menyusul terpilihnya kembali Andri sebagai Ketua Kadin Kota Sukabumi untuk periode 2013-2018. “Peran UMKM dalam menunjang perekonomian sangat besar. Untuk itu mereka perlu dibina agar tumbuh dan berkembang,” kata Andri usai melakukan kegiatan di salah satu acara di kawasan Jalan Pelabuhan II Kota Sukabumi, Kamis siang (28/11).
Dia mengatakan, minat sebanyak 42 pelaku UMKM yang menjadi anggota cukup tinggi. Meski masih berstatus anggota tercatat, mereka aktif berkomunikasi dan berkonsultasi berkaitan dengan pengembangan usaha. “Ini yang menjadi modal awal bagi mereka untuk maju. Ini pula yang membuat Kadin semangat untuk membina mereka,” katanya.
Menurut Andri, pembinaan UMKM bukan hanya merupakan fungsi Kadin, lebih dari itu merupakan program. Apalagi, lembaga tersebut sebagai wadah aspirasi dan komunikasi bagi sesama pelaku usaha. “Memang, sasaran utama Kadin membina pelaku usaha yang memiliki semangat dan perlu sentuhan untuk berkembang. Ini program saya hingga lima tahun ke depan,” katanya.
Dia mengatakan, pembinaan terhadap UMKM tidak semudah membalikan tangan, apalagi sebagian besar transaksi UMKM tidak terdokumentasi sehingga sulit untuk menghitung neraca pembukuan perusahaan.
Selain itu, pelaku usaha kecil juga sulit untuk meminjam modal usaha, untuk itu Kadin juga memfasilitasi UMKM jika membutuhkan pinjaman modal dari perbankan. “Kadin telah memfasilitasi sekitar Rp3 miliar untuk penambahan modal bagi anggota yang berstatus tercatat,” katanya.
Secara mikro ekonomi, lanjut dia, permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha UMKM umumnya kurangnya kapasitas pengelolaan usaha, terlebih dalam menghadapi situasi persaiangan saat ini yang sudah banyak melibatkan penggunaan teknologi informasi. "Khusunya masalah akses permodalan usaha masih menempati masalah utama yanag dihadapi pelaku usaha di Kota Sukabumi", kata Andri.
Diungkapkan, iklim investasi di Kota Sukabumi pada dasarnya cukup baik. Namun, hambatan terbesar bagi pelaku usaha kecil yakni kurangnya jaminan untuk mengajukan pinjaman modal. “Nah, alangkah sangat baik kalau Pemkot Sukabumi bisa mendirikan lembaga penjamin yang sifatnya lokal. Ini sangat dibutuhkan pengusaha kecil,” kata Andri lagi.
Dia juga menyadari Kadin Kota Sukabumi masih perlu membangun perkuatan internal dan eksternal guna mewujudkan Kadin yang handal agar dapat memposisikan diri mempunyai nilai tawar yang tinggi dan menjalin kemitraan dan sinergitas dengan pemerintah daerah selaku regulator dan dengan pelaku usaha, dengan tujuan terciptanya iklim usaha yang kondusif.
NERACA Jakarta - Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis '98 (Jarnas '98), Sangap Surbakti menyambut baik mengenai kabar bergabungnya partai politik…
NERACA Sukabumi - Otonomi daerah adalah upaya untuk melakukan desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah, dengan maksud mengurangi dominasi pemerintah pusat…
NERACA Palembang - Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai pelaksanaan penerapan standar pelayanan minimal…
NERACA Jakarta - Ketua Umum Jaringan Nasional Aktivis '98 (Jarnas '98), Sangap Surbakti menyambut baik mengenai kabar bergabungnya partai politik…
NERACA Sukabumi - Otonomi daerah adalah upaya untuk melakukan desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah, dengan maksud mengurangi dominasi pemerintah pusat…
NERACA Palembang - Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai pelaksanaan penerapan standar pelayanan minimal…