Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS - Peringati Hari AIDS Sedunia

 

 

 

Tepat 1 Desember merupakan Hari AIDS Sedunia. Seluruh warga masyarakat di belahan dunia manapun di harapkan sadar dengan mewabahnya penyakit mematikan yang di sebabkan oleh virus HIV ini.

NERACA

Untuk pertama kalinya hari AIDS Sedunia ini di peringati pada tanggal 1 Desember 1988 yang di cetuskan oleh dua tokoh pejabat informasi masyarakat dalam Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia pada satu tahun sebelumnya yakni 1987.

AIDS sendiri adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus HIV yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. HIV sendiri adalah virus yang memperlemah system kekebalan tubuh manusia.

Apabila ada orang yang terserang atau terkena virus ini, orang tersebut akan rentan terhadap infeksi oportunistik atau pun mudah terserang penyakit tumor. Hingga saat ini, teknologi atau perkembangan yang sudah maju pun belum dapat menemukan cara penyembuhan penyakit mematikan ini.

Virus HIV ini ialah virus yang menghancurkan sel CDyaitu ialah jenis dari sel darah putih yang memainkan peran besar dalam membantu tubuh melawan penyakit. Dan apabila system kekebalan tubuh kita melemah maka sel CD4 akan di non aktifkan. Salah satu penyebaran virus ini adalah dengan berhubungan seks.

PEP ialah Post Exposure Prophylaxis. Yakni ialah satu-satunya metode yang di ketahui dapat di gunakan untuk pencegahan yang di dasarkan pada penghindaran dengan virus atau apabila gagal dapat di lakukan perawatan antiretrovirus yang di lakukan secara langsung setelah kontak dengan virus yang signifikan.

Berbagai acara dan kegiatan di lakukan dengan tujuan menyadarkan masyarakat agar mencegah virus HIV tersebar juga memberikan edukasi – edukasi mengenai penyakit mematikan yang di sebabkan oleh virus HIV ini. Serta mempercepat respon masyarakat terhadap HIV dan AIDS dengan focus pada perlindungan perempuan dan perlindungan anak, mencegah infeksi baru, meningkatkan akses pengobatan dan mengurangi dampak dari AIDS.

Bagi kita generasi muda sebagai penerus bangsa harus menghindarkan diri dari yang namanya pergaulan bebas agar tidak terjangkit virus mematikan ini. Karena AIDS dapat membunuh para penerus bangsa.

Prevalensi HIV/AIDS di Indonesia

Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi mengatakan, perkembangan program pengendalian HIV-AIDS di Indonesia, yang menggunakan layanan konseling dan testing (KT) pada tahun 2012 jumlah yang mendapatkan layanan 460, jumlah yang menerima konseling sekitar 308.507, jumlah yang melakukan tes HIV 307.640.

Untuk perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) sampai dengan desember 2012, jumlah RS rujukan mencapai 249, jumlah satelit 89, jumlah yang masih menjalani ART 31.002.

Menurut Menkes, pengendalian pencegahan penularan dari ibu ke anak (PPIA) sampai dengan September 2012, jumlah yang mendapatkan layanan 94, jumlah yang dites HIV 28.314, jumlah pasien yang positif 812 (2,9%), jumlah yang mendapatkan ARV sebanyak 685. Pasien dengan program terapi rumatan metanon (PTRM), jumlah yang menerima layanan 80, dengan jumlah pasien 2,457.

Sedangkan, UNAIDS Country Director Cho Kah Sin menyampaikan, salah satu kemajuan dari Indonesia di bandingkan dengan negara lain, yaitu Indonesia tidak memberlakukan batasan perjalanan di negaranya sendiri bagi pasien HIV-AIDS, artinya Indonesia memberikan kebebasan perjalanan.

Selain itu, Indonesia termasuk negara yang menetapkan program penguatan hukum yang menjamin pasien HIV-AIDS dalam akses pengobatannya.

Pada Layanan Komprehensif Berkesinambungan ketiga unsur utama yaitu layanan kesehatan (primer, sekunder dan tersier) termasuk layanan swasta maupun pemerintah, serta unsur koordinasi melalui KPAD.  

Unsur masyarakat termasuk LSM, Ormas, Organisasi keagamaan dan dukungan sebaya merupakan jejaring yang harus berjalan secara bersama-sama. Sehingga Continuum of Care mulai dari preventif, kuratif, rehabilitatif dapat terlaksana yang pada akhirnya diharapkan akan menurunkan prevalensi HIV/AIDS.

 

 

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…