Strategi Bayar Utang - BUMI Terbitkan Saham Baru US$ 150 Juta

NERACA

Jakarta – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan membayar utangnya sebesar US$1,3 miliar dengan menerbitkan saham baru senilai US$150 juta, selain melepas aset-asetnya.

Diketahui perseroan memiliki utang cukup besar kepada China Investment Corporation (CIC). Sebelumnya perseroan menyatakan akan menyelesaikan utang pokok senilai US$1,3 miliar dengan menyerahkan beberapa asetnya yaitu 19% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) bernilai sekitar US$950 juta, dan 42% saham PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) yang ditaksir senilai US$257,4 juta.

Dengan mennyerahkan saham anak usaha dan rencana rights issue, utang BUMI tersisa US$430 juta. Sehingga, perseroan juga berniat akan mengonversikan nilai utang ini sebagai pinjaman berdurasi tiga tahun. Pinjaman ini dikenai bunga suku bunga antar bank London alias London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus 6,7% per tahun.

Sementara, terkait masih mengalami rugi sebesar yaitu mencapai US$377,5 juta pada kuartal ketiga tahun ini, perseroan menyatakan belum mampu membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Direktur dan Sekretaris perusahaan Dileep Srivastava menjelaskan rugi yang dialami turun pada kuartal ketiga ini dari rugi sebelumnya US$632,5 juta di periode sama tahun lalu.“Jadi, karena masih rugi kami belum bisa bagikan dividen tahun ini”, ujarnya di Jakarta, Rabu (20/11)

Pada periode kuartal ketiga 2013, perseroan mencatatkan kenaikan pada volume penjualan batubara menjadi 58,6 metrik ton dibandingkan pada periode sama tahun 2012 yaitu 47,7 metrik ton. Namun, masih rendahnya harga batubara membuat pertumbuhan kinerja perseroan masih belum terlalu optimistis untuk menutup kerugian yang telah dibukukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Perseroan memang mencatatkan mengalami rugi neto yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk per September 2013 sebesar US$377,51 juta turun dari rugi neto per September tahun sebelumnya yang US$632,49 juta. Pendapatan turun menjadi US$2,65 miliar dari pendapatan tahun sebelumnya yang US$2,76 miliar dan laba bruto turun menjadi US$557,59 juta dari laba bruto tahun sebelumnya US$750,35 juta.

Beban usaha turun menjadi US$341,81 juta dari beban usaha sebelumnya US$437,93 juta dan laba usaha turun menjadi US$215,78 juta dari laba usaha sebelumnya yang US$312,42 juta. Beban lain-lain turun menjadi US$671,54 juta dari beban lain-lain sebelumnya US$909,06 juta dan rugi sebelum pajak turun menjadi US$455,76 juta dari rugi sebelum pajak sebelumnya US$596,65 juta. Sementara itu, pada Oktober 2013 perseroan menghabiskan dana eksplorasi mencapai US$352,87 ribu atau jauh lebih kecil dari anggaran sebelumnya US$694.27 ribu. Sementara, hingga Oktober 2013 mencapai US$5,95 juta atau lebih sedikit dari anggaran sebelumnya yang mencapai US$7,79 juta. (nurul)

 

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…