Targetkan AUM Rp 800 Miliar - Maybank GMT Bidik Peringkat Top Ten

NERACA

Jakarta – Persaingan bisnis manajer investasi (MI) semakin sengit seiring dengan melesatnya pertumbuhan pasar modal dalam negeri, maka untuk meramaikan pasar persaingan, Maybank GMT Asset Management mengincar posisi 10 besar pada 2017 sebagai perusahaan aset managemen di Indonesia dalam hal jumlah dana kelolaan.

Kata Chief Executive Officer Maybank Asset Management Group, Nor Azamin Salleh, Maybank GMT Asset Management lahir pascaakuisisi Maybank terhadap GMT Aset Managemen sebesar 99% pada 26 Agustus 2013, “Maka dengan menjadi bagian dari Maybank AM, Maybank GMT Asset Management dapat memanfaatkan keahlian tim investasi perusahaan di pasar utama ASEAN, yaitu Malaysia, Indonesia, Singaura dan Thailand,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Nor mengaku optimis target tersebut bisa dicapai mengingat Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik dan memiliki perekonomian terbesar di Asia Tenggara dengan populasi ke empat terbesar di dunia.

Dengan masuknya Maybank ke industri aset manajemen di Indonesia hal ini dapat memperkokoh strategi ekspansi bisnis aset manajemen Maybank Asset Management untuk menjadi pemimpin pasar ASEAN pada 2017.“Kami akan memberikan layanan yang berkaitan dengan solusi investasi, mulai dari produk konvesional hingga investasi syariah dan juga sektor private equity,” tambahnya.

Sekedar informasi, sebelum di akuisisi, GMT Aset Management mengelola portofolio investasi bagi nasabah institusi maupun individu dengan dana kelolaan terakhir Rp771 miliar per September 2013. Adapun dana kelolaan tersebut terdiri dari 3 reksa dana pendapatan tetap, 2 reksa dana camuran, 1 reksa dana saham, 3 reksa dana pasar uang dan 1 reksa dana terproteksi.

Hingga akhir tahun nanti, Maybank GMT Asset Management mengejar target asset under management (AUM) sebesar Rp800 miliar. Saat ini posisi AUM perseroan tercatat mencapai sekitar Rp790 miliar, “Target Rp800 miliar sampai akhir tahun,” kata Chief Executive Officer (CEO) Maybank GMT Asset Management, Marto Sutiono.

Angka yang dikejar ini terbilang sedikit atau hanya terpaut Rp10 miliar karena managemen sudah memiliki pipline untuk menerbitkan reksa dana baru tapi belum memiliki rencana untuk segera menerbitkannya tahun ini.

Sisa tahun ini, lanjut Marto, pihaknya masih akan mengandalkan beberapa produk unggulannya untuk mengejar target tersebut. Beberapa produk unggulan tersebut yakni, GMT Dana Pasti 2 dan GMT Dana Ekuitas. Apa yang membuat kedua produk tersebut menjadi unggulan adalah, imbal hasil yang masing-masing mencapai 8,31% dan 7,36% year on year (yoy). Torehan tersebut jauh melebihi imbal hasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masing-masing 3,91% dan 3,32% yoy.

 Adapun alokasinya adalah, 86,16% alokasi aset GMT Dana Pasti 2 diletakan pada obligasi swasta, sementara sisanya masing-masing 13,17% dan 0,66% diletakan pada pasar uang dan obligasi pemerintah. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…