NERACA
Bandung - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, pekan lalu, menyampaikan presentasi di hadapan ratusan hadirin dalam forum bisnis The Indonesian Investment Marketing di Willard Intercontinental, Washington DC.
Tema yang disampaikan dalam pertemuan tersebut adalah peluang dan potensi investasi di Jabar. Adapun potensi yang dipromosikan adalah panas bumi (geothermal), pembangunan bandara internasional dan fasilitasnya dengan kebutuhan biaya mencapai Rp 8,1 triliun, industri daging ternak sapi (beef cattle industry), serta tenaga trampil keperawatan dengan nilai kebutuhan investasi US$ 17 juta.
Menurut Gubernur, promosi pihak Jabar meliputi sektor energi, infrastruktur, ketahanan pangan dan lainnya. Apalagi Jabar mampu bertahan sebagai powerhouse utama di Indonesia.
Tingkat pertumbuhan ekonomi Jabar tetap menjadi salahsatu yang tercepat di Indonesia. Tahun 2009, Jabar bisa menjaga pertumbuhan ekonomi lebih dari 4,2 persen dan 6,1 persen di tahun 2010. Diharapkan tahun 2011 akan tumbuh tidak kurang dari 6 persen.
“Pemerintah Jawa Barat konsisten menerapkan praktik, kredibilitas dan akuntabilitas guna mendorong iklim bisnis yang sehat,”tandasnya.
Heryawan memaparkan, beberapa proyek investasi utama di antaranya Bandara Internasional dan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Proyek tersebut akan menopang peran Jabar dalam pertumbuhan perekonomian Nasional. Dari total investasi asing di Indonesia, 10,43 persen di antaranya berdomisili di Jabar.
Peranan Jabar pada non-ekspor minyak Nasional mencapai rata-rata 20,27 persen/ tahun. Hal ini memperkuat Jabar untuk membangun Bandara Internasional. Pemprov. Jabar, menawarkan 14 titik panas bumi yang prospektif di 8 kabupaten. Karena 14 titik tersebut begitu dioperasikan akan terhubung dengan garis transmisi untuk pasar Jawa-Bali.
“Kunjungan ke Amerika Serikat ini merupakan bagian upaya menarik investor/pengusaha Amerika Serikat untuk berinvestasi di Jawa Barat, baik investasi infrastruktur maupun yang sifatnya direct investment. Harapannya dapat menjalin usaha yang produktf. Kerja sama dan hubungan kemitraan tersebut diharapkan mendorong akselerasi perekonomian di Jabar,”papar gubernur kepada pers di Bandung.
Gubernur, dalam pertemuan tersebut juga mengajak peserta forum untuk menjalin kerjasama konstruktif dalam kemitraan berkelanjutan antara Amerika – Jawa Barat.
Diharapkan forum ini sebagai media untuk mengakselerasi pertumbuhan investasi di Jabar mengingat saat ini Jabar menjadi yang utama dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi sekitar 17 persen perekonomian Indonesia. Di mana jumlah penduduk yang mencaai 43 juta dan diperkirakan menjadi 56 juta pada tahun 2025 merupakan peluang pasar terbesar di Indonesia.
NERACA Sukabumi - Otonomi daerah adalah upaya untuk melakukan desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah, dengan maksud mengurangi dominasi pemerintah pusat…
NERACA Palembang - Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai pelaksanaan penerapan standar pelayanan minimal…
NERACA Tangerang - Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman menginstruksikan kepada seluruh perangkat daerah untuk mempersiapkan program kegiatan pasca Lebaran…
NERACA Sukabumi - Otonomi daerah adalah upaya untuk melakukan desentralisasi kekuasaan kepada pemerintah daerah, dengan maksud mengurangi dominasi pemerintah pusat…
NERACA Palembang - Pemerintah Kota Palembang Sumatera Selatan meraih penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai pelaksanaan penerapan standar pelayanan minimal…
NERACA Tangerang - Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman menginstruksikan kepada seluruh perangkat daerah untuk mempersiapkan program kegiatan pasca Lebaran…