Pengelola lapangan sepak bola Kec. Baros Kota Sukabumi mengeluh, pasalnya semenjak lapang bola dibangun pemerintah, namun sampai sekarang tidak ada bantuan dana untuk pemeliharaan lapang.
Menurut pengelolanya Kuswandi, melihat kondisi sekarang lapang bola untuk kepentingan publik yang berada di Kec. Baros itu, sudah tidak layak pakai, karena penuh dengan batu besar yang bisa menyebabkan kecelakaan bagi para pemain bola.
Selain itu lanjut dia, juga kondisi podium penonton, banyak tempat duduknya yang sudah retak. Kondisi tersebut terancacam ambruk. “Makanya, kami sudah mengajukan permohonan agar pemerintah atau dinas terkait, bisa memberikan bantuan dana pemeliharaan lapangan publik ini.
Demikian halnya dengan permohonan, sudah dilayangkan surat permohonan minta bantuan dana ke pihak Kec. Baros Kota Sukabumi. “Namun rupanya pihak kecamatan sama saja, mereka beralasan karena ketiadaan anggaran untuk pemeliharaan lapang .
Padahal sejak kebaradan lapangan publik Baros tersebut, jelas Kuswandi, di Kec. Baros telah berdiri sebanyak 24 klub sepak bola yang tentu saja setiap bulannya diharuskan membayar uang sewa lapang sebesar Rp 30.000.
NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…
NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…
NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…
NERACA Jakarta - Atas komitmen menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang sustain, PHE ONWJ sabet tiga penghargaan…
NERACA Jakarta – PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG), ajang yang menjadi…
NERACA Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memasuki usia hari jadinya ke-25 pada 27 April 2024, kembali meraih prestasi spektakuler…