Garap Bisnis Syariah, BTPN Akuisisi Bank Sahabat

NERACA

Jakarta- Manajemen PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) melakukan penandatanganan perjanjian untuk menjadi pemegang saham di Bank Sahabat Purba Danarta. Penandatanganan perjanjian itu merupakan bentuk komitmen kedua bank terhadap rencana BTPN untuk melakukan penyertaan modal di Bank Sahabat.

Direktur Kepatuhan BTPN, Anika Faisal mengatakan, pihak manajemen BTPN maupun pemegang saham Bank Sahabat Purba Danarta telah melalui serangkaian proses konsultasi dan komunikasi secara intensif dengan regulator. “Saat ini proses pengajuan ijin atas langkah penyertaan modal masih menunggu persetujuan dari Bank Indonesia (BI) selaku regulator.” ucapnya di Jakarta, Rabu (26/6).

Selain menjadi pemegang saham, kata dia, perseroan juga berencana mengkonversi Bank Sahabat Purba Danarta mengikuti prinsip-prinsip perbankan syariah yang akan menjadi platform bisnis barunya. Disebutkan, sejalan dengan inisiatif keuangan inklusif, pada tahun ini BTPN berfokus mengembangkan bisnis yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perbankan segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta usaha mikro & kecil.

Segmen tersebut dinilai bukan hanya membutuhkan akses keuangan, tetapi juga pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas mereka. “Kami meyakini, dengan memberikan pelatihan, BTPN turut mendukung usaha mereka agar dapat tumbuh secara berkelanjutan. Hal itu pada akhirnya menjadi kunci menuju pertumbuhan kinerja BTPN,” tutur Direktur Utama BTPN, Jerry Ng.

Dia menilai, keyakinan tersebut tidak berlebihan. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit BTPN per 31 Maret 2013 yang tumbuh Rp9 triliun atau sebesar 28% secara year-on-year menjadi Rp41,1 triliun. Pada 31 Maret 2012, penyaluran kredit BTPN tercatat Rp32,1 triliun. Kenaikan signifikan pada sisi intermediasi ini tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian.

Kualitas aset produktif per Maret 2013 juga tetap terjaga dengan baik, yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) netto yang dapat dipertahankan di posisi 0,4%, sama dengan posisi pada Maret 2012. Tidak sebatas itu, kepercayaan masyarakat kepada BTPN juga terus meningkat, yang tercermin dengan naiknya dana pihak ketiga (DPK).

Melalui BTPN Sinaya, per 31 Maret 2013 nilai simpanan masyarakat tumbuh 25% (yoy) dari Rp37,2 triliun per 31 Maret 2012 menjadi Rp46,6 triliun. Didukung kinerja positif tersebut, aset BTPN turut mencatat pertumbuhan. Per 31 Maret 2013, total aset tumbuh 29% (yoy) dari Rp48,5 triliun per 31 Maret 2012 menjadi Rp62,7 triliun. Sementara laba bersih BTPN pada akhir maret 2013 mencapai Rp573 miliar, tumbuh 30% (yoy) dibandingkan periode yang sama di 2012 yang tercatat Rp439 miliar. (lia)

BERITA TERKAIT

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…