Peringkat PT Perkebunan Nusantara II turun dari stabil menjadi negatif oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Disebutkan, peringkat turun tersebut mencerminkan likuiditas perusahaan yang ketat, sehingga menimbulkan risiko pembiayaan kembali.
Informasi tersebut disampaikan Pefindo dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (6/5). Periset Pefindo Niken Indriarsih mengatakan, peringkat MTN II tahun 2011 dan MTN III tahun 2012 adalah \'BBB\' termasuk MTN II 2011 seri B sebesar Rp100 miliar yang akan jatuh tempo pada 30 Juli 2013.
PTPN II berencana melunasi MTN yang jatuh tempo dengan dana internal. Peringkat mencerminkan potensi pertumbuhan dari area menghasilkan dari kebun inti milik PTPN II dalam jangka menengah, permintaan yang kuat untuk kelapa sawit dan gula, dan potensi pertumbuhan pendapatan dari gula.
Namun, peringkat dibatasi oleh likuiditas perusahaan yang ketat, struktur permodalan yang lebih agresif dan cuaca yang tidak dapat diramalkan. PTPN II memiliki total luas area perkebunan per 31 Desember 2012 sekitar 123.131 hektare yang terdiri atas area tertanam seluas 60.677 hektar dan lainnya seluas 62.454 hektar. (bani)
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…