Anugerah DR HC untuk Petinggi Negara

Selama 2 periode memegang amanah sebagai Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah 8 kali menerima anugerah Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa). Tahun 2004 SBY menerima gelar doktor kehormatan dari Institut Pertanian Bagor untuk bidang pertanian. Menyusul tahun 2005 SBY menerima angerah doktor bidang hukum dari University of Webster AS.

Di tahun yang sama SBY juga menerima anugerah doktor kehormatan untuk bidang Ilmu Politik dari Universitas Thamsaf Thailand. Khusus DR HC untuk Ilmu Media dan Pemerintahan diterima SBY dari Universitas Kelo Jepang di tahun 2006. Sekali lagi doktor kehormatan untuk bidang pertanian berkelanjutan diberikan kepada SBY dari Universitas Andalas Padang di tahun yang sama.

Sementara untuk bidang Kepemimpinan Dalam Perdamaian diberikan kepada tokoh yang sama di tahun 2012 dari Universitas Utara Malaysia dan di tahun yang sama pula SBY menerima doktor kehormatan dari Universitas Tsinghua China. Terakhir di bulan April 2013 lagi-lagi SBY menerima gelar doktor hehormatan (Honorary doctorate of Letters) dari Nanyang Technology University (NTU) Singapura.

NTU merupakan salah satu universitas terkemuka di Asia. Demikian banyaknya anugerah gelar doktor kehormatan yang sudah disandang oleh Presiden RI dan ini merupakan penilaian yang sejujurnya dari kalangan perguruan tinggi negeri di Indonesia dan juga Perguruan Tinggi terkemuka di dunia, bahwa SBY memang seorang pemimpin yang berhasil di negeri ini.

Oleh Rektor NTU, Prof. Berti Anderson, dinilai SBY berperan sangat penting bagi stabilitas keamanan di Indonesia dan Kawasan Asean serta berhasil memajukan perekonomian Indonesia, membangun demokrasi dan mendorong pemberantasan Korupsi. Oleh Rektor NTU juga dikemukakan, bahwa SBY telah mendorong perlindungan HAM, mendorong kemajuan Islam moderat serta berkomitmen bagi moderenisasi dan transformasi Indonesia serta turut berperan dalam kebijakan konservasi hutan dan kelautan.

Sebelumnya NTU juga pernah memberikan anugerah doktor kehormatan kepada Petinggi dari negara lain, seperti mantan Presiden India, APJ Abdul Kalam, dan mantan Presiden Singapura, Tony Tan Keng Yam. Dua orang putera SBY juga merupakan alumni NTU, yakni Mayor (Inf) Agus Arimurti Yudhoyono yang lulus dalam meraih Master di bidang ilmu strategik, sementara Eddy Baskoro Yudhoyono lulus program master Politik Ekonomi International.

Untuk Petinggi Negara Selain SBY menerima anugerah DR HC, Petinggi Negara lainnya, Mantan Presiden RI Ketiga, BJ Habibie juga sangat banyak menerima anugerah DR HC, di antaranya dari Universitas Indonesia sekaligus juga menerima kartu mahasiswa pertama dari Perguruan Tinggi Negeri tersebut. Pemberian DR HC kepada Habibie adalah dalam bidang Filsafat Teknologi yang diserahkan langsung oleh Rektor UI Prof.DR der Soz Gumilar Rusliwa Somantri di kampus UI Depok 30-01-2010 yang lalu.

Sebelumnya BJ Habibie meraih gelar doctor engineur di tahun 1965 dengan predikat summa cum laude. Habibie juga menerima Doctor HC dari Universitas Hasanuddin dalam bidang teknologi dan peradaban. Gelar Profesor Tehnik diperolehnya dari ITB Bandung. DR HC juga diterima BJ Habibie dari beberapa universitas terkemuka di dunia antara lain dari Cranfield Institute of Technology Chungbuk University, Korea. Tahun 1992 BJ Habibie memperoleh penghargaan \\\\\\\"Edward Wamer Award\\\\\\\" dari Dewan Penerbangan Sipil Internasional, menyusul anugerah \\\\\\\"Theodore Von Karman Award\\\\\\\" Beijing di tahun 1992.

Habibie juga mendapat gelar DR HC dari Insitute Technology Cranfield, Inggris. Gelar doctor konstruksi pesawat terbang diperolehnya dari Rheinisch Westfalliche Technische Hochscule (RWTH), Aachen Jerman. Untuk Gus Dur KH.Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur, Presiden RI ke 4 mendapat gelar DRHC di bidang humanitarian pluralisme, perdamaian dandemokrasi dari berbagai Lembaga Pendidikan, di antaranya dari Jawaharlal Nehru University India (2000), Dari Twente University, Belanda (2000) dan DR HC bidang Hukum dan Politik, Ilmu Ekonomi dan Manajemen diterima Gus Dur dari Pantheon Sorborne University Paris,Prancis.

DR HC bidang Filsafat Hukum dari Thammasaat University Bangkok Thailand. Juga DR HC dari Asian Institute of Technology Bangkok. Netanya University, Israel pada 2003 juga memberikan anugerah DR HC kepada Gus Dur. Diiringi oleh Konkuk University Seoul Korsel tahun 2003 dan terakhir DR HC diberikan oleh Sun Moon University Seoul Karsel. Gus Dur selama hidupnya mengantongi anugerah 10 DR. HC.

Dalam bidang non akademik Gus Dur mendapatkan penghargaan dari Magsaysay Award Philipina (1993), dari Global Tolerance Award dari Friend of the United Nation New York (2003), dari World Peace Prize Award Seoul Korsel, dari Simon Wiethemtal Centre AS (2008), juga penghargaan Bidang Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan dari Pemerintah Mesir, serta dari Temple University Philadelphia AS Untuk JK Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memperoleh Anugerah Doktor Kehormatan dari Universitas Indonesia dalam bidang Kepemimpinan. Pemberian anugerah ini diserahkan langsung oleh Rektor UI Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso.

Disamping itu DR HC juga diberikan kepada Prof.Dr. Willem Amoldus Laurens Stokhof, warga negara Belanda dalam bidang Linguistik. Willem adalah Profesor Belanda peneliti Bahasa Indonesia. Presiden Pertama RI Ir.Soekarno selama hidup telah mendapatkan 24 anugerah gelar doktor kehormatan dari perguruan tinggi negeri di dunia terutama untuk bidang politik dan interelasi bangsa-bangsa. Sukarno dinilai sebagai orang terpandai dan paling berpengaruh di dunia.

DR HC juga diberikan kepada Wakil Presiden Pertama, Muhammad Hatta, dalam bidang ekonomi koperasi, sementara kepada Chaerul Saleh dalam bidang peran pemuda dalam pembangunan negara. Wakil Presiden ke IX Hamzah Haz juga pernah mendapatkan anugerah DR HC dari The American World University AS 21 Desember 1998.

Sementara itu ketua MPR RI Taufik Kiemas juga menerima anugerah DR HC dari Universitas Trisakti Jakarta. Penganugerahan gelar DR HC ini dilakukan di gedung MPR RI Senayan 10/3/2013 silam. Presiden RI ke 5 Megawati Sukarno Putri juga tidak ketinggalan mendapatkan anugerah Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Waseda Tokyo Jepang dan Penghargaan Priyadarshni Award dari Lembaga Priyadarshni Academy Mumbay India 19 September1998. Harapan Kepada SBY Sebagai seorang tokoh yang sudah banyak menyandang gelar doktor, diantaranya untuk bidang pembangunan pertanian berkelanjutan SBY seharusnya mampu memberikan arahan kepada menteri pertanian republik ini untuk membangun pertanian yang mapan agar harga-harga produk pertanian tidak menjulang tinggi seperti harga cabai, bawang merah dan bawang putih serta daging sapi.

Disamping itu sebagai negeri agraris, Indonesia tidak perlu mengimpor lagi kedelai untuk bahan baku pembuatan tahu tempe sebagai makanan khas Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Rektor NTU, bahwa SBY dianggap sebagai tokoh yang banyak mendorong pemberantasan korupsi, serta perlindungan HAM, dalam hal ini sangat diharapkan kepada SBY untuk ikut serta benar-benar mencegah dan mengatasi korupsi di tanah air yang hingga saat ini tetap berkelanjutan dan kian merajalela. SBY diharapkan oleh seluruh penduduk Indonesia untuk mengimbau para menteri, anggota legislatif serta para birokrat untuk tidak melakukan perbuatan tercela yang namanya korupsi.

Jangan ada lagi anggota DPR yang menggerogoti duit rakyat, jangan ada lagi birokrat yang menilep duit negara, jangan ada lagi kepala daerah atau walikota yang mencuri duit rakyat. Jangan terulang lagi pelanggaran HAM di negeri ini. Semoga!(analisadaily.com)

 

BERITA TERKAIT

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Lapang Dada

  Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik   Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…

Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

  Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…

Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah

    Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik   Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…

BERITA LAINNYA DI Opini

Putusan MK Mengikat dan Final, Semua Pihak Harus Lapang Dada

  Oleh : Arizka Dwi, Pemerhati Sosial Politik   Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyelesaikan sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan…

Kebijakan dan Nasib Ekonomi di Tengah Ketegangan Perang Global

  Pengantar: Sebuah diskusi publik kalangan ekonom perempuan yang diselenggarakan Indef yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini, menampilkan Pembicara:…

Ketahanan Ekonomi Indonesia Solid Tak Terdampak Konflik di Timur Tengah

    Oleh: Eva Kalyna Audrey, Analis Geopolitik   Kalangan pakar mengungkapkan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia sangat solid dan bahkan…