OJK dan Bappebti Harus Bertindak Cepat - Masyarakat Diminta Curigai Investasi Emas

NERACA

Jakarta – Minimnya pengawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai investasi emas membuka peluang bagi oknum yang ingin meraup keuntungan besar. Salah satunya adalah PT Golden Traders Investasi Syariah (GTIS) yang menggelapkan dana nasabah hingga Rp 10 triliun.

Menurut Analisis Trust Securities Reza Priyambada, masyarakat perlu paham mengenai investasi emas dan jangan mudah percaya dengan iming-iming keuntungan besar. “Jika ingin berinvestasi emas berjangka sebaiknya masyarakat menyelidiki terlebih dahulu perusahaan yang menawarkan investasi tersebut pada Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) atau jika ingin investasi real, masyarakat bisa berinvestasi di PT Aneka Tambang Tbk (Antam),”katanya kepada Neraca di Jakarta, Senin (4/3).

Kata Reza, masyarakat seharusnya menaruh curiga bila tawaran berinvestasi akan meraup keuntungan besar dalam kurun waktu premature. Dia juga menjelaskan,  mengenai kurang detailnya aturan yang berlaku di Indonesia mengenai investasi emas menjadikan kasus seperti PT GTIS kemungkinan terulang lagi. “Badan yang menangani investasi emas Bappebti dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seharusnya duduk bersama untuk memecahkan kasus ini atau bila perlu membuat lembaga atau badan khusus untuk mengurus investasi emas, agar saat kasus seperti ini terjadi keduanya tidak saling melempar tanggung jawab,”ungkapnya.

Kasus ini terungkap ketika ratusan nasabah tidak lagi menerima hasil investasi dalam beberapa bulan dari perusahaan asal Malaysia tersebut. Presiden Direktur GTIS Michael Ong dan Direktur Edward menghilang dari Jakarta. MUI yang tercatat sebagai Dewan Pengawas perusahaan tersebut akan melakukan rapat untuk membahas kasus ini.

Sementara Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) akan melacak aliran dana mencurigakan yang melibatkan PT Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah. "Kami akan menelusuri aliran dana orang atau perusahaan yang diduga melarikan uang nasabahnya," kata Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Agus Santoso. (Nurul)

 

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…