Solusi Tunas Pratama Bidik Tower Indosat

NERACA

Jakarta– Perusahaan menara, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) berencana membeli menara milik PT Indosat Tbk (ISAT) yang berencana menjual kepemilikan menara telepon selulernya.

Direktur Utama PT Solusi Tunas Pratama Tbk, Nobel Tanihaha mengatakan, perseroan tertarik membeli menara milik Indosat, “Kalau ditanya tertarik, ya kami tertarik. Tapi belum ada konfirmasi kabar tersebut,” katanya di Jakarta, Senin (28/1).

Menurutnya, perseroan menargetkan dapat menambah jumlah menara jaringan telepon selularnya sebanyak 1.000 tower menjadi sekitar 3.500 tower pada akhir tahun ini. Saat ini jumlah menara yang dimiliki perseroan adalah sekitar 2.700 tower.

Nobel mengatakan, dana untuk target pembangunan menara tersebut didapatkan dari total belanja modal (capital expenditure/capex) yang dianggarkan perseroan pada 2013 sekitar Rp1 triliun. Perseroan juga menargetkan ada kemungkinan penambahan menara melalui proses akuisisi perusahaan lain.“Jumlah tersebut adalah capex untuk pertumbuhan organik saja. Sedangkan untuk belanja modal bagi pengembangan anorganik (melalui akuisisi perusahaan lain) sekitar Rp1 triliun-Rp1,5 triliun,”jelasnya.

Sampai dengan akhir tahun lalu, lanjut Nobel, manajemen SUPR memperkirakan pendapatan perseroan akan sedikit di atas Rp500 miliar. Adapun untuk akhir tahun ini, perseroan menargetkan pendapatannya meningkat 50%.

Sementara untuk laba sebelum pajak, perseroan menargetkan diakhir tahun ini berada di kisaran 84% dari target akhir tahun 2013. Terkait dengan prospek bisnis penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi, kata Nobel, peluang bisnisnya dalam beberapa tahun ke depan masih prospektif.

Berbeda dengan prospek bisnis penyewaan menara telekomunikasi di Amerika Serikat yang sudah dalam tahap titik jenuh, di Indonesia peluangnya masih dapat berkembang, “Hal ini karena infrastrukturnya di Indonesia belum terlalu baik. Diperkirakan pertumbuhan menara telepon seluler di Indonesia mencapai 6.000 tower baru setiap tahunnya,”tandasnya.

Sebagai informasi, untuk meningkatkan kinerjanya perseroan mengambil PT Platinum Teknologi yang berinvestasi pada jaringan Fiber Optic Network dan Microcell Pole. Hingga saat ini, perseroan memiliki jaringan Fiber Optic sepanjang kurang lebih 900 km yang berada di Jakarta, Bandung dan submarine Batam – Singapura.

Di tahun 2012, perseroan telah mengoperasikan 2.246 sites, dengan 3.459 penyewaan. Tower tenancy ratio sebesar 1.62x di akhir tahun 2012, dimana masih tersedia peluang yang cukup tinggi untuk perseroan meningkatkan pertumbuhan penyewaan secara kolokasi.

Tercatat 70% portofolio perseroan berlokasi strategis di wilayah Jakarta dan sekitarnya yang merupakan daerah dengan kepadatan tertinggi akan penduduk dan kebutuhan sarana telekomunikasi. (bani)

 

BERITA TERKAIT

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

BI Rate Bakal Turun - Pasar Otomotif dan Mobil Bekas Masih Bisa Tumbuh

NERACA Jakarta – Meski pasar otomotif dalam negeri tengah lesu, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri tersebut dapat membaik…

Pasar Saham Masih Jadi Pilihan Jangka Panjang

NERACA Jakarta - Capital Sensitivity Analysis Index atau CSA Index menyebut pasar saham masih menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang…

Jasa Marga Cetak Laba Bersih Rp585,92 Miliar

NERACA Jakarta – Kuartal pertama 2024, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) meraup laba bersih sebesar Rp585,92 miliar. Jumlah tersebut…