Adhi Karya Targetkan Kontrak Rp16,8 Triliun

NERACA

Jakarta- PT Adhi Karya Tbk optimistis menargetkan total nilai kontrak baru senilai Rp16,8 triliun pada tahun 2013. “Kuartal pertama 2013, nilai kontrak sudah lebih dari Rp1,8 triliun, “kata Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Kiswo Darmawan di Jakarta, Selasa (14/1).

Dia mengatakan, perseroan mengerjakan proyek dari kontrak carry over dari tahun-tahun sebelumnya antara lain RFCC Cilacap senilai Rp1,25 triliun, PLTU Kalimantan Timur senilai Rp550 miliar, Apron Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta senilai Rp477 miliar.

Selain proyek tersebut, lanjut Kiswo, pihaknya juga sedang menggarap beberapa pembangunan gedung seperti Gedung Telkom, PU, dan Menara 18 senilai Rp543 miliar. Sementara untuk pembangunan jalan tol, antara lain jalan tol di Semarang dan Gempol senilai Rp505 miliar, dan dermaga teluk Lamong dan Jetty Antam di Pomala senilai Rp309 miliar.

Disamping pengerjaan beberapa proyek tersebut, perseroan juga berencana untuk masuk pada sektor properti untuk mendukung kinerja perseroan di tahun 2013. Rencananya, pembangunan hotel tersebut akan dilakukan melalui anak usahanya PT Adhi Persada Properti (APP) Divisi Properti dan Hotel (DPH). “Pesatnya perkembangan bisnis perhotelan di Indonesia serta tingginya permintaan penginapan oleh wisatawan ataupun pebisnis menjadikan usaha hotel semakin menggiurkan,” jelas Kepala Divisi Properti dan Hotel (DPH) ADHI, Renny Soviahani.

Keempat hotel yang akan dibangun tersebut, menurut dia yaitu Hotel GranDhika Blok M Jakarta, Hotel GranDhika Bekasi, Hotel GranDhika Ngagel Surabaya dan Hotel GranDhika Dago Bandung. Selain itu, perseroan juga melihat kebutuhan akan fasilitas penginapan yang sekaligus juga fasilitas untuk mendukung kegiatan bisnis dan pariwisata masih akan terus bertumbuh.

Bangun Hotel

Kata Renny, peluang ini yang diambil perseroan karena ditopang oleh sumber daya yang dimiliki berupa lahan pada beberapa kota besar, kemampuan pada bidang konstruksi dan permodalan serta jaringan pemasaran.

Rencananya, Hotel GranDhika Blok M Jakarta dibangun di lahan seluas 2.740 meter persegi yang terdiri dari 250 unit kamar, 13 ruang rapat beserta fasilitas hotel bintang 4. Meskipun proses perizinan masih di Pemda Provinsi DKI Jakarta, namun DPH mengaku sudah mengantongi Ijin Prinsip Gubernur mengenai Peningkatan Intensitas Bangunan dan Perubahan Peruntukan serta Ijin Loading Test.

Perseroan menargetkan, hotel yang dibangun siap beroperasi pada akhir 2013. Sementara untuk hotel GranDhika Bekasi, DPH mengangkat konsep Business & Conference Hotel Bintang 3. Dan ini merupakan bagian pengembangan GranDhika City Bekasi yang saat ini sudah mengantongi izin Blok Plan & IMB.

Adapun Hotel GranDhika Dago Bandung akan dibangun dengan konsep Business & Leisure Hotel bintang 3 dan masih dalam proses desain dan kerjasama dengan pemilik lahan yang merupakan program sinergi BUMN, “Kami berharap Hotel GranDhika Bekasi, Hotel GranDhika Ngagel Surabaya dan Hotel GranDhika Dago di Bandung ini mulai beroperasi pada 2014 mendatang,” jelasnya.

Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif, ada kuartal ketiga 2012, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 88,21 miliar atau Rp 48,97 per saham. Laba bersih di kuartal ketiga 2012 tersebut menunjukkan kenaikan 191,65% apabila dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal ketiga tahun lalu sebesar Rp 30,25 miliar atau Rp 17,21 per saham.

Kenaikan laba bersih tersebut didorong adanya peningkatan pendapatan pokok perseroan dari Rp 3,13 triliun pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi Rp 3,56 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Beban pokok perseroan mengalami kenaikan dari Rp 2,82 triliun menjadi Rp 3,18 triliun, dan beban lain-lain perseroan mengalami kenaikan dari Rp 20,01 miliar menjadi Rp 42,52 miliar. (lia)

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…