Tata Ulang Industri Elektronik

Membanjirnya produk elektronik rumah tangga buatan Thailand, Korea, Jepang, Taiwan dan China, mulai dari Air Conditioning (AC), kulkas, strika, hingga pemanas air sejatinya tidak hanya mengirimkan pesan yang begitu telanjang mengenai betapa lemahnya daya tahan pasar domestik dari gempuran produk impor, namun juga melukiskan betapa terpuruknya daya saing industri elektronik lokal di negeri ini.
Di tengah kinclongnya pasar konsumsi di Indonesia, produsen elektronik lokal saat ini justru belum bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Daya saing produk elektronik buatan pabrik Indonesia masih terlampau lemah jika mesti head to head dengan produk impor. Walhasil, pasar elektronik yang pada 2012 silam ditaksir senilai Rp 80 triliun malah dinikmati para produsen asing.
Dari sekitar sepuluh produsen elektronik utama yang berebut konsumen dengan sengitnya, tiga produsen lokal “terpaksa” hanya menikmati kurang dari seperempat pangsa pasar produk berteknologi tinggi tersebut. Sementara lebih dari tiga perempat sisanya dinikmati produsen dari negara lain.
Lebih ironis lagi, dengan pertumbuhan pasar elektronik rata-rata 10% setiap tahun, penguasaan industri elektronik lokal terhadap penjualan produk tersebut malah semakin menciut dari waktu ke waktu. Kendati terjadi peningkatan penjualan, industri lokal hanya mampu meraup kurang dari Rp 20 triliun dari total kapitalisasi pasar sebesar Rp 80 triliun.
Di titik inilah, pemerintah secara komprehensif harus menata ulang industri elektronik di negeri ini. Sudah jelas, kecilnya penguasaan pasar domestik selama ini akibat derasnya arus masuk barang-barang impor baik yang legal maupun ilegal. Artinya, pemerintah harus membatasi importasi produk elektronik di satu titik dan mengembangkan sektor dan sub sektor industri elektronik di titik lain.
Memang, untuk mengerem laju impor elektronik di Indonesia, Kementerian Perdagangan telah membatasi impor tiga jenis barang elektronik, yaitu telepon seluler, komputer genggam dan komputer tablet. Namun pembatasan pintu masuk impor yang ditujukan untuk pengembangan industrialisasi dalam negeri di masa depan itu tidak cukup jika iklim investasi industri berteknologi tinggi dari hulu hingga hilir tidak diperbaiki.
Di sektor penanaman modal, pemerintah harus mengambil langkah revolusioner untuk memberi beragam insentif agar menarik para investor. Syukur-syukur, pemerintah mau “memaksa” produsen asing merelokasi pabrik utamanya ke Indonesia. Termasuk industri komponen elektronik harus dikembangkan dengan strategi yang lebih matang.
Intinya, penataan ulang industri elektronik butuh sinergi dari berbagai sektor. Kebijakan impor, ekspor, investasi, riset dan industrialisasi berbasis teknologi tinggi harus berjalan seiring. Tanpa penataan ulang yang sinergis, komprehensif dan matang, sampai kapanpun Indonesia hanya akan jadi pasar empuk bagi produk elektronik buatan asing. Alangkah menyedihkan!

BERITA TERKAIT

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

BERITA LAINNYA DI

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…