Fokus Bisnis Energi, CNKO Akuisisi Pembangkit di Kalteng

NERACA

Jakarta – Rencana PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) mengarap bisnis energi atau power plant terus dilakukan. Setelah rencana mengakuisisi lima pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) senilai Rp 42,5 miliar, kali ini perseroan juga tengah menjajaki akuisisi proyek pembangkit listrik mulut tambang di Kalimantan Tengah.

Direktur Utama CNKO, Henry H Sitanggang mengatakan, rencana akuisisi mulut tambang bagian dari rencana perseroan fokus bisnis energi, “Kita akuisisi pembangkit mulut tambang karena berdekatan dengan konsesi pertambangan anak usaha perseroan PT Sekti Rahayu Indah,”katanya di Jakarta, Kamis (20/12).

Menurutnya, kedekatan lokasi tersebut akan memudahkan dalam suplai batubara. Total  kapasitas pembangkit itu mencapai 2x100 MW. Sementara untuk 5 PLTM yang bakal diakuisisi, kata Henry, dua proyek pembangkit berada di Sukabumi, Jawa Barat dan memiliki kapasitas sebesar 12 Mega Watt (MW). Tiga pembangkit lainnya berada di Sumatera Barat memiliki kapasitas sekitar enam MW.

Totak kapasitas PLTM yang siap diakuisisi sebesar 18 MW dan proyek yang diakuisis adalah yang sudah eksisting dan bukan dari awal. Tahun ini perseroan memprediksi dapat meraih pendapatan sebesar Rp1,2 triliun dan volume produksi serta penjualan batubara sebesar 1,4 juta metrik ton.

Sementara Direktur CNKO Novriaty Sibuea menambahkan, uji tuntas terhadap rencana akuisisi lima proyek PLTM di wilayah Sumatera Barat dan Jawa Barat akan selesai pada akhir tahun ini, “Due diligence akan selesai akhir tahun ini. Jadi Januari tahun depan sudah bisa beroperasi," ujarnya.

Dia mengungkapkan, pihaknya juga telah melakukan kesepakatan melalui "Conditional Sale and Purchase Agreement" (CSPA) dengan pihak-pihak pemilik proyek PLTM tersebut. Namun sayangnya, dirinya belum bersedia menyebutkan dengan pihak mana perseroan akan melakukan transaksi, “Kami belum bisa sebutkan detilnya. Nanti setelah final akan segera kami umumkan ke publik,"paparnya.

Selain itu, CNKO akan memperbesar pasokan kebutuhan pembangkit listrik di 2020 yang diproyeksi tumbuh mencapai 71%. Hal ini dilakukan untuk memasok energi listrik, terlebih ketersediaan energi listrik di Indonesia masih termasuk minim.

Hal ini dapat dilihat dari rasio yang rendah dari electricity reserve margin dan current electrifcation sebesar 65%. Dengan pertumbuhan GDP rata-rata sebesar 5,5%, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) harus meningkatkan kapasitas pembangkit listrik sebesar 7% per tahun di wilayah Jawa dan sekitar 20% untuk wilayah luar jawa. Oleh karena itu, ke depan permintaan akan pembangunan PLT akan sangat besar.

Disebutkan, sejumlah daerah pada tahun 2020 mengalami peningkatan kebutuhan konsumsi energi listrik. Untuk Jawa dan Bali diprediksi mengalami kapasitas pertumbuhan 42,7%. Adapun Sumatera 11,3%, Kalimantan 2,7%, dan yang lainnya mencapai 3,5%. Karena itu, PLN harus menyiapkan 50.000 mega watt.

Melihat tingginya kebutuhan listrik, menjadi peluang bagi CNKO untuk fokus garap sejumlah pembangkit listrik milik perseroaan yang berada di Sumatera. (bani)

 



 

BERITA TERKAIT

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

Merger dengan Smartfren - EXCL Sebut Baik Bagi Industrti dan Operator

NERACA Jakarta- Wacana soal merger PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) kembali menguak, membuat Presiden…