Hadirkan Malindo Airways - Tunda IPO, Lion Air Makin Fokus Pasar Regional

NERACA

Jakarta – Rencana Citilink go public pada tahun 2014, rupanya tidak bakal di ikuti Lion Air untuk mewarkan saham perdana di pasar modal. Alasannya, perseroan masih mematangkan bisnisnya dan termasuk penambahan armada, “Kita belum berniat IPO dalam waktu dekat, namun rencana itu masih di kaji,”kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait di Jakarta, Rabu (5/12).

Menurutnya, rencana tersebut ditunda dahulu karena kondisi pasar. Selain itu, dia juga menganggap rencana menjadi perusahaan go public bakal memberatkan beberapa aksi korporasi karena harus melalui persetujuan pemegang saham lewat rapat umum pemegang saham (RUPS).

Meskipun rencana IPO belum menjadi agenda utama, perseroan tetap fokus kembangkan bisnis penerbangannya. Salah satunya, perseroan pada Maret 2013 akan mulai mengoperasikan maskapai penerbangan Malindo Airways. Maskapai ini merupakan usaha patungan antara Lion Air dengan maskapai asal Malaysia, National Aerospace and Defence Industries (NADI).

Kata Edward, maskapai Malindo adalah upaya perseroan memperkuat pasar penerbangan di regional dan tidak hanya di domestik. Nantinya Malindo Air ini akan berbasis di Malaysia, sehingga pada saat pertama kali beroperasi, Malindo akan melayani penerbangan domestik Malaysia yaitu Kuala Lumpur-Kinabalu, “Rencana kita seperti itu, tapi pemerintahnya belum ada izinnya, jadi masih rencana," tuturnya.

Kendati demikian, Edward mengatakan, tidak menutup kemungkinan Malindo pun akan melayani rute luar Malaysia, bahkan ke luar wilayah ASEAN. Dia juga menegaskan, pihaknya tidak khawatir dengan adanya persaingan bisnis dengan maskapai penerbangan lainnya.

Bidik Pasar Asean

Dia pun mengakui ada banyak maskapai penerbangan lain yang menjadi benchmark. Lion Air sudah menyiapkan strategi untuk menarik minat penumpang agar menggunakan Lion Air, “Misalnya kita terbang Jakarta Kuala Lumpur, ada berapa perusahaan penerbangan sekarang, banyak. Bukan hanya ASEAN, ternyata perusahaan timur tengah itu ada. Itu sekarang tinggal masyarakatnya yang pilih," tegasnya.

Menurutnya, hal yang terpenting adalah bagaimana si perusahaan penerbangan itu mampu menjadikan dirinya menjadi pilihan pengguna jasa angkutan udara. Dalam satu dekade ke depan diharapkan perusahaan ini bakal mengoperasikan 100 pesawat termasuk 5 pesawat terbaru Boeing 787 Dreamliners yang siap datang di 2015. Pesawat terbaru Boeing itu siap diterbangkan Malindo Airways ke Eropa.

Asal tahu saja, NADI Group asal Malaysia telah memiliki perusahaan antara lain Airod, Airod Techno Power, Aerospace Technology System Corp dan SME Aerospace yang merupakan perusahaan jasa pemeliharaan pesawat, perbaikan dan produksi mesin, dan spare part pesawat.

Malindo Airways tengah memfinalisasi perizinan airport di Kuala Lumpur, KLIA2 (terminal 2 Kuala Lumpur). Rute utama Malindo Airways yakni antara Indonesia-Malaysia dan domestik seperti ke Sabah dan Sarawak.

Sementara sambut libur natal dan tahun baru, maskapai penerbangan berbiaya murah Lion Air akan menambah 30 ribu kursi untuk penerbangan seluruh Indonesia. Selain itu, Lion Air juga akan menambah frekuensi penerbangan untuk tujuan kota-kota wisata serta penerbangan luar negeri, seperti Jakarta-Kuala Lumpur jadi tiga kali.

Penambahan frekuensi penerbangan akan dilakukan 10 hari jelang akhir tahun dan 10 hari setelah awal tahun, “Penambahan penerbangan ini untuk mengangkut besarnya penumpang jelang libur akhir tahun dan natal,”katanya. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

LifeTALK Kunci Menjaga Kesehatan dan Kekayaan di Masa Depan :

Indra Bekti (kanan), bersama Medical Doctor RS Siloam Semarang dr. Trianggoro Budisulistyo, SpS.(K)  (tengah) menjadi pembicara dalam acara LifeTALK “Kunci…

Kartu Debit Nirsentuh Bank Muamalat Untuk Jemaah Haji

Customer service PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyerahkan kartu Shar-E Debit VISA Paywave kepada nasabah disaksikan oleh Regional CEO Jakarta…

CCE 3.0: Dorong Inovasi Lokal untuk Ciptakan Dampak Multidimensional

Jakarta, GoTo Impact Foundation (GIF), organisasi penggerak dampak yang didirikan oleh Grup GoTo, meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0 dengan tema #LokalBerdaya. Memasuki tahun ketiga,…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

LifeTALK Kunci Menjaga Kesehatan dan Kekayaan di Masa Depan :

Indra Bekti (kanan), bersama Medical Doctor RS Siloam Semarang dr. Trianggoro Budisulistyo, SpS.(K)  (tengah) menjadi pembicara dalam acara LifeTALK “Kunci…

Kartu Debit Nirsentuh Bank Muamalat Untuk Jemaah Haji

Customer service PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyerahkan kartu Shar-E Debit VISA Paywave kepada nasabah disaksikan oleh Regional CEO Jakarta…

CCE 3.0: Dorong Inovasi Lokal untuk Ciptakan Dampak Multidimensional

Jakarta, GoTo Impact Foundation (GIF), organisasi penggerak dampak yang didirikan oleh Grup GoTo, meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0 dengan tema #LokalBerdaya. Memasuki tahun ketiga,…