Penerbitan Sukuk Ditaksir Capai Rp 2 Triliun di 2012 - Potensi Masih Cukup Besar

NERACA

Jakarta-Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) menargetkan penerbitan sukuk dapat mencapai Rp 2 triliun sampai dengan akhir tahun 2012.

Kepala Biro Akutansi dan Keterbukaan Bapepam-LK Ett Retno Wulandari mengatakan, saat ini pihaknya mencatat ada 53 kali penerbitan sukuk atau obligasi syariah korporasi sejak 2002 dan 32 sukuk syariah yang beredar (outstanding) senilai Rp6,779 triliun, “Untuk penerbitan sukuk yang dilakukan di 2012 senilai Rp1,675 triliun, kita perkirakan dapat mencapai Rp 2 triliun di akhir tahun ini,”katanya di Jakarta kemarin.

Dia menjelaskan, saat ini emiten yang menerbitkan sukuk dan obligasi secara bersamaan dapat menggunakan satu prospektus. Selain itu, pihaknya juga tengah mendorong perusahaan pembiayaan yang memiliki unit syariah untuk menerbitkan sukuk sebagai alternatif pendanaan.

Sementara pengamat pasar sukuk, Imam MS mengatakan, struktur penerbitan sukuk tidak diflat pada jaminan secara khusus sehingga sukuk dinilai sebagai instrumen unsecure. “Dalam bentuk ijarah, pendapatannya diperoleh dari kapal misalnya. Kalau kapal itu dijaminkan dengan kredit maka ada kekhawatiran terjadinya gagal bayar,”ujarnya.

Menurutnya, dari sisi investor sejauh ini cukup positif karena investor tentu melihat imbal hasil yang ditawarkan. Namun sampai saat ini penerbitan sukuk bisa dibilang hampir tidak ada perubahan atau sangat terbatas. Di samping itu, lanjut dia masih terbatas pada ijarah dan mudharabah.

Imam menilai, seharusnya sukuk memiliki potensi pasar yang lebih besar daripada obligasi yang bersifat konvensional. Karena sukuk, tidak hanya akan diserap oleh investor berbasis syariah tetapi juga dapat menyasar investor konvensional. “Berbeda jika produk atau instrumen konvensional yang tentu terbatas pada pasar konvensional saja.” ujarnya.

Masih minimnya nilai sukuk ketimbang obligasi, menurut Imam karena sukuk masih bersifat pragmatis, di samping permasalahan likuiditas. Sementara penerbit dalam menerbitkan sukuk tentu menghitung besar kecilnya dana yang dibutuhkan serta mempertimbangkan regulasi mengenai produk syariah seperti yang tercantum dalam fatwa syariah. Sejauh ini, kata dia, nilai untuk penerbitan sukuk sendiri masih sangat kecil, yaitu sekitar Rp100-300 miliar.

Hal senada juga diungkapkan oleh Pengamat obligasi PT Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto, sukuk atau obligasi syariah seharusnya memiliki potensi yang besar jika dibandingkan dengan konvensional. “Dalam produk syariah, investor yang menyerap tentu tidak hanya dari basis syariah tapi juga konvensional,” ujarnya.

Namun sayangnya, kata dia, permasalahan likuiditas menjadi pertimbangan perkembangan sukuk ke depan. Pasalnya, untuk obligasi saja hanya mencatatkan nilai transaksi yang relatif sama dan akan berkisar sekitar Rp 8 triliun hingga Rp 9 triliun per hari. “Untuk sukuk kenaikan rata-rata per tahun masih sangat tipis jika dibandingkan obligasi. Untuk obligasi saja, secara year to date, diperkirakan tidak akan mengalami kenaikan yang signifikan.” jelasnya. (lia)

 

 

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Google Classroom - Agar Hasil Belajar Online Lebih Maksimal

Dunia pendidikan kini banyak memanfaatkan Google Classroom. Aplikasi yang berfungsi untuk membagikan tugas kepada siswa, memulai diskusi dengan siswa, dan…

Divestasi Tol Semarang-Demak - PTPP Sebut Dua Investor Strategis Berminat

NERACA Jakarta – Dalam rangka upaya penyehatan keuangan, efisiensi dan juga perkuat struktur modal, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tengah…

Teladan Prima Agro Bagi Dividen Rp158,77 Miliar

NERACA Jakarta- Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp158,77…