Musibah Radiasi Nuklir di Jepang Dongkrak Penjualan Polyester Film

NERACA

Jakarta - Prospek pasar produk BOPP film dan Polyester film pada tahun 2011 diperkirakan masih cukup baik. Hal tersebut juga didorong terjadinya bencana tsunami dan radiasi nuklir di Jepang yang berdampak meningkatnya kebutuhan kemasan bagi produk makanan. Sehingga ekspor produk ini ke Jepang diharapkan mengalami peningkatan signifikan.

BOPP Film dan Polyester merupakan bahan untuk pembuatan kemasan makanan dan laminasi yang telah digunakan secara luas.

Menurut Direktur Utama PT Trias Sentosa, Sugeng Kurniawan, Jepang merupakan negara konsumen yang paling penting bagi produk ekspor perusahaannya. Sekitar 35% produk Trias Sentosa diekspor ke Jepang. Volume ekspor ke negara itu terus tumbuh secara signifikan. Akibat radiasi nuklir, ekspor produk BOPP ke Jepang akan meningkat dua digit.

Dia mengatakan, selama ini produk BOPP di Jepang selain digunakan secara luas bagi industri buku, juga untuk industri makanan. Namun ada yang menggunakannya untuk mengemas sayuran.

Terganggunya industri produk makanan akibat radiasi nuklir, imbuhnya, membuat permintaan produk BOPP film dari Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi.

Sugeng menjelaskan, Trias Sentosa mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp 136,7 miliar pada tahun 2010 atau mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 143,8 miliar. Hal ini disebabkan terjadinya penurunan laba selisih kurs. Dari nilai tersebut, sebesar Rp 1 miliar disisihkan untuk cadangan wajib, sedangkan sebagian lain dibagikan sebagai deviden tunai Rp 56,126 miliar atau Rp 20 per saham dan senilai Rp 79,160 miliar digunakan sebagai laba ditahan, pembayaran hutang perseroan serta keperluan modal lainnya.

Sebagai perusahaan yang menempati posisi 5 besar di Indonesia, Trias Sentosa mencatat produk BOPP Film 45 ribu ton per tahun sedangkan produk polyester mencapai 25 ribu ton per tahun. Untuk tahun 2011 diharapkan total penjualannya akan meningkat sekitar 10 %.

Menurut Sugeng, proyeksi itu setelah melihat terjadinya kenaikan harga jual serta kenaikan volume penjualan.

Dalam usahanya untuk meningkatkan kinerja perseroan, lanjut Sugeng, pihaknya telah melakukan berbagai strategi dan kebijakan yang diarahkan untuk meningkatkan efisiensi produksi, peningkatan kualitas dan pengembangan jenis produk yang mempunyai nilai tambah, efisiensi biaya serta peningkatan tata kelola perseroan yang baik.

Karena itu, sambung Dia, Trias Sentosa telah menyediakan anggaran untuk Capital Expenditure (Capex) pada tahun 2010 sebesar Rp 142 miliar. Sekitar 75% diantaranya akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan 25% diantaranya untuk meningkatkan kinerja perusahaan baik menyangkut produksi maupun sarana produksi.

Menurut Sugeng, pada tahun 2010, total penjualan yang berhasil dicapai sebesar Rp 1,7 triliun atau meningkat 11% dibandingkan tahun 2009. Peningkatan ini ditopang oleh kenaikan rata-rata harga jual dan volume penjualan.

Realisasi penjualan selama tahun 2010 melebihi anggaran yang telah ditetapkan manajemen. Dengan pencapaian penjualan tersebut total aktiva meningkat 5,62% dari tahun sebelumnya yakni mencapai 2,029 triliun.

Sementara itu, nilai penjualan ekspor pada tahun 2010 mengalami kenaikan sekitar 16,65% dari Rp 599,934 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 699,818 miliar. Sedangkan nilai penjualan domestik naik dari Rp 971,577 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 1,045 triliun pada tahun 2010 atau naik sebesar 7,63%.

Sejalan dengan globalisasi ekonomi dunia, imbuh Sugeng, pihaknya dituntut untuk meningkatkan daya saing produknya melalui usaha peningkatan efisiensi dan profesionalisme perseroan. Mengingat, pasar industri kemasan juga menghadapi persaingan yang semakin tajam baik dari dalam maupun luar negeri. Untuk itu, harus ada upaya agar dapat mempertahankan posisi perseroan sebagai produsen kemasan terbesar di Indonesia.(Shanty)

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…